Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengingatkan risiko likuiditas kelompok bank menengah. Risiko likuiditas ini ditunjukkan dengan rasio kredit dibanding DPK bank (LDR) kelompok bank menengah.
Sampai Mei 2018 tercatat rasio LDR kelompok bank menengah atau BUKU III tercatat sebesar 102,13%. Rasio LDR bank menengah sampai Mei 2018 ini naik cukup besar dibanding periode sama 2017 sebesar 97,3%.
Rasio LDR bank BUKU III ini lebih tinggi dari rata rata LDR industri. Berdasarkan data LPS, LDR perbankan sampai Mei 2018 sebesar 91,43% atau lebih tinggi dibanding periode yang sama 2017 sebesar 88,28%.
Rasio LDR BUKU III per Mei 2018 ini paling tinggi dibandingkan dengan kelompok bank lain seperti BUKU IV 88,94%, BUKU II 79,86%, dan BUKU I 79,6%.
Jika dilihat, penyebab kenaikan LDR bank pada Mei 2018 karena pertumbuhan kredit yang melebihi pertumbuhan DPK.
Sampai Mei 2018 pertubuhan kredit industri sebesar 10,26% atau lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan DPK sebesar 6,4%. Sedangkan untuk pertumbuhan kredit kelompok bank BUKU III sebesar 9,19% atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan DPK 4,03%.
Halim Alamsyah, Ketua Dewan Komisioner LPS mengakui, risiko likuiditas perbankan dalam beberapa bulan terakhir mengalami kenaikan.
"Beberapa waktu terakhir, risiko likuiditas bank sedikit mengalami kenaikan," kata Halim dalam acara konferensi pers, suku bunga tingkat penjaminan LPS, Rabu (18/7)
Selain indikator LDR, ada indikator lain yang bisa dilihat. Salah satunya adalah suku bunga antar bank aau JIBOR. Menurut catatan LPS, JIBOR 6 bulan perbankan dalam rupiah naik sekitar 45 basis poin (bps)-98 bps.
Sedangkan untuk JIBOR 12 bulan tercatat juga naik lebih tinggi yaitu 81 bps-99 bps. LPS memproyeksi pada semester II-2018 perbankan masih akan dihadapkan dengan risiko likuiditas.
Menurut catatan LPS, beberapa faktor lain seperti perang dagang antara Amerika Serikat dengan China akan mempengaruhi risiko likuiditas perbankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News