Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari ini Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengumumkan kenaikan bunga penjaminan sebesar 25 basis point (bps). Dengan kenaikan bunga penjaminan LPS ini, diproyeksi bunga deposito bank akan ikut naik.
Jahja Setiaatmadja Presiden Direktur BCA memproyeksi bunga deposito bank bisa naik 25bps-50bps. "Ada beberapa jenis kredit yang bisa naik terutama yang masih murah," kata Jahja kepada Kontan.co.id, Rabu (18/7).
Darmawan Junaidi , Direktur Tresuri dan Internasional Bank Mandiri bilang dengan kenaikan bunga penjaminan LPS, maka nasabah yang menempatkan dana deposito akan meminta maksimum tingkat bunga penjaminan LPS. "Pengaruh ke Bank Mandiri pasti akan ada kenaikan biaya dana namun tidak besar," kata Darmawan kepada Kontan.co.id, Rabu (18/7).
Hal ini karena jumlah dana yang dijamin maksimal Rp 2 miliar. Saat ini menurut Darmawan, funding mix di Bank Mandiri sebesar 65% dalam bentuk giro dan tabungan. Selain itu sebagian besar deposito juga reguler. Bank Mandiri mengaku dalam waktu dekat, belum akan menaikkan bunga kredit rupiah.
Mahelan Prabantarikso, Direktur BTN mengatakan, dengan kenaikan bunga penjaminan LPS, bank masih melihat bagaimana kondisi daya beli masyarakat. "Meskipun persaingan suku bunga di antara bank akan meningkat," kata Mahelan. Secara umum, BTN melihat saat ini memang bank memasuki periode bunga yang meningkat.
Hal ini setelah kenaikan bunga acuan BI total 100 bps sejak Mei lalu. Bukan berarti BTN akan langsung menaikkan bunga deposito dan kredit sebesar kenaikan bunga acuan.
Slamet Edi Purnomo, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan IV OJK mengatakan, kenaikan bunga penjaminan LPS ini dilakukan seiring dengan kenaikan bunga acuan yang sudah naik. "Dampaknya relatif kecil, yang penting masih bisa mendukung pengembangan bisnis sektor rill," kata Slamet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News