Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksi kredit yang belum ditarik atau undisbursed loan sampai akhir 2017 masih tinggi. Ada dua faktor yang mempengaruhi.
Pertama adalah pertumbuhan ekonomi yang diproyeksi masih belum terlalu kencang. Sedangkan kedua adalah pertumbuhan kredit yang belum gesit.
Dody Arifianto, Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS bilang kredit yang belum ditarik mencerminkan kondisi ekonomi.
"Jika ekonomi tidak terlalu kencang maka penarikan kredit oleh debitur juga menurun," kata Dody kepada KONTAN, Senin (3/10).
Salah satu faktor pendorong kredit yang belum ditarik adalah pada awal tahun debitur menarik kredit di sektor tertentu. Namun ketika di tengah jalan debitur melihat kondisi ekonomi kurang kencang maka perusahaan tersebut masih berpikir dua kali menarik kredit.
Beberapa kredit yang belum ditarik ini disumbang oleh beberapa sektor seperti komoditas dan tambang. Dody bilang adanya kredit belum ditarik ini justru ada sisi positif.
Hal ini karena dengan adanya kredit yang belum ditarik minimal debitur dari awal memproyeksi sektor tertentu mempunyai prospek. Tinggal nanti debitur mengeksekusi kapan kredit tersebut akan ditarik.
Berdasarkan data laporan keuangan bulanan 10 bank besar yang ada di laman web masing-masing bank, tercatat kredit yang belum ditarik industri perbankan sebesar Rp 722,8 triliun atau naik 11,7% secara tahunan atau year on year (yoy).
Kredit yang belum ditarik industr iperbankan Agustus 2017 ini naik dari periode sama 2016 4,36% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News