kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

LPS ramal kondisi likuiditas di 2020 lebih baik dari tahun lalu


Selasa, 14 Januari 2020 / 18:14 WIB
LPS ramal kondisi likuiditas di 2020 lebih baik dari tahun lalu
ILUSTRASI. Nasabah melintas di Maybank Jakarta, Jumat (10/1). LPS ramal kondisi likuiditas di 2020 lebih baik dari tahun lalu./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/10/01/2020.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

Berlandaskan pandangan tersebut, LPS pun meramal kondisi likuiditas perbankan tahun ini akan lebih likuid. Sebagai tambahan informasi saja, Bank Indonesia mencatat total DPK sudah tumbuh 6,4% secara year on year (yoy) per November 2019 menjadi Rp 5.752,1 triliun. Posisi tersebut terbilang membaik dari periode bulan sebelumnya yang hanya tumbuh 5,9% yoy.

Penunjangnya, salah satunya ada peningkatan dari sisi dana giro perbankan yang tumbuh 5,5% menjadi Rp 1.336,8 triliun di bulan November 2019 lalu setelah sempat tumbuh di bawah 5%. Sementara itu, pertumbuhan tabungan juga terus membaik hingga mencapai 7,2% menjadi Rp 1.889,2 triliun.

Sejalan dengan itu, realisasi kredit perbankan juga menjadi lebih maksimal atau tumbuh sebesar 7% yoy menjadi Rp 5.549,4 triliun. Lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 6,6%. 

Baca Juga: Gandeng WeChat Pay, CIMB Niaga targetkan dana murah tumbuh dua digit

Peningkatan kredit terjadi pada debitur korporasi yang naik dari 6,1% yoy per Oktober 2019 menjadi 7,4% di bulan berikutnya. Namun, di sisi lain kredit pada perorangan justru melambat dari 8,4% pada Oktober 2019 menjadi 7,8% di akhir November 2019.

Halim menyebut, tahun 2019 pertumbuhan kredit dan DPK diperkirakan sesuai dengan prediksi yakni di kisaran 8%-10% secara yoy. "Saya kira akan sama (sesuai proyeksi), kalau kondisi membaik tentunya permintaan bisa didorong. Tapi risiko masih ada," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×