Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Reasuransi Maipark Indonesia menilai pelemahan Rupiah bisa berdampak terhadap perusahaan reasuransi, terutama pada premi retrosesi yang memakai valuta asing. Adapun retrosesi adalah pelimpahan risiko asuransi dari satu perusahaan reasuransi (reasuradur) ke perusahaan reasuransi lain.
Direktur Utama Reasuransi Maipark Indonesia Kocu Andre Hutagalung mengatakan hal itu tentu bisa berdampak dan menaikkan beban reasuransi.
"Tentu berdampak. Utamanya karena pendapatan sebagian besar perusahaan reasuransi dalam negeri adalah Rupiah," katanya kepada Kontan, Jumat (25/4).
Baca Juga: Maipark Telah Penuhi Ketentuan Ekuitas Minimum Perusahaan Reasuransi untuk 2026
Untuk menyikapi hal itu, Kocu bilang cara yang paling umum adalah dengan memiliki dua mata uang dalam kontrak reasuransi. Dengan demikian, dampaknya dapat dikurangi.
Sementara itu, Kocu meyakini Maipark dapat menambah permodalan ke depannya untuk menambah kapasitas. Dia mengatakan ?Maipark memiliki profit yield yang tinggi dan posisi rasio premium reserve to net premiumnya juga sangat baik.
"Dua hal itu kami yakin akan menjadi penarik minat calon-calon investor. Harapan kami, tentu adalah pemegang saham yang ada saat ini," tuturnya.
Baca Juga: Reasuransi Maipark Lampaui Ekuitas Minimum 2026, Kini Fokus Penuhi Target 2028
Meskipun demikian, Kocu menerangkan pihaknya juga memiliki rencana untuk mencari investor strategis atau menggunakan instrumen permodalan yang tersedia di pasar.
Berdasarkan laporan keuangan di situs resmi perusahaan, Maipark mencatatkan ekuitas sebesar Rp 781,72 miliar per Maret 2025. Nilai itu meningkat jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 738,67 miliar.
Selanjutnya: Pemain Bertambah dan Persaingan AC Meningkat, Begini Langkah Daikin
Menarik Dibaca: Bank Mandiri Realisasikan KUR Rp 12,8 Triliun, Mayoritas ke Sektor Produktif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News