Reporter: Feri Kristianto |
JAKARTA. Kabar melegakan bagi pelaku asuransi umum datang dari Asuransi Maipark. Asuransi yang dimiliki perusahaan asuransi umum ini akan menguji coba flood modeling alias model perhitungan risiko banjir untuk Jakarta pada semester II-2012. Artinya, jika berhasil, Maipark dapat menjual produk asuransi banjir khusus di wilayah Jakarta. Selama ini produk perlindungan banjir dijual sebagai paket perluasan produk asuransi bencana atau asuransi properti.
Frans Y. Sahusilawane, Presiden Direktur Maipark, menjelaskan, pengujian ini akan menghasilkan informasi tentang karakteristik risiko banjir yang ada di Jakarta. Dari hasil tersebut, Maipark dapat memetakan zona-zona banjir di ibukota. Setelah itu, mereka akan menetapkan tarif preferensi sebagai dasar harga premi asuransi banjir. "Hasil ini, nantinya, juga akan diserahkan ke asosiasi," kata mantan Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) tersebut, akhir pekan lalu.
Menurut Frans, pihaknya akan meminta masukan AAUI terhadap hasil uji coba flood modeling. Masukan dari asosiasi kemudian akan dibawa ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Harapannya, OJK kemudian bisa menetapkan tarif preferensi asuransi banjir, tidak hanya untuk Jakarta, tetapi Indonesia. "Kalau selesai, dari situ, industri asuransi Indonesia bisa dikatakan siap secara ilmiah dan komprehensif untuk menangani risiko banjir," tegasnya.
Maipark menargetkan, uji coba berlangsung dua tahap. Tahap pertama akan berjalan Maret 2013, setelah mundur dari rencana awal akhir 2012. Rencana itu sempat mundur karena pihak yang diajak bekerja sama, Catastophe Risk Management Institute of Nanyang Technological University Singapore, belum menandatangani kerja sama.
Frans optimistis, dalam waktu dekat, kerja sama itu akan diteken. Sebab, lembaga itu memang tertarik mempelajari banjir di tanah air. Nah, uji coba tahap kedua diharapkan bisa berjalan pada semester II tahun ini.
Sebagai gambaran saja, kini, Maipark hanya menjual jaminan atas risiko gempa bumi dan tsunami. Sampai akhir Desember lalu, premi sebelum diaudit yang telah mereka bukukan mencapai Rp 147 miliar.
Frans optimistis, target laba tahun lalu sebesar Rp 40 miliar akan dicapai. Sebab, tahun lalu tidak ada bencana besar di Indonesia sehingga cadangan klaim mereka bisa digunakan sebagai laba. Apabila uji coba itu berhasil, Maipark dapat menjual produk perlindungan banjir dan bukan perluasan asuransi bencana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News