Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksi perusahaan pembiayaan alias multifinance bakal melanjutkan tren positif sepanjang 2024.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya (PVML) OJK, Agusman menuturkan bahwa sepanjang 2024 aset perusahaan pembiayaan diperkirakan tumbuh hingga 16%.
"Berdasarkan rencana bisnis tahun 2024, kinerja industri pembiayaan diperkirakan akan terus meningkat dan mengalami pertumbuhan aset di kisaran 13% sampai dengan 16% YoY pada Desember," ujarnya melalui jawaban tertulis Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK, Kamis (11/1).
Baca Juga: OJK: 20 Perusahaan Pinjol Belum Penuhi Modal Minimum Rp 2,5 Miliar
Sementara itu, pada kuartal I/2024, OJK memprediksi total aset perusahaan pembiayaan akan tumbuh double digit pada kisaran 10% hingga 11% secara tahunan atau year on year (YoY).
Agusman menuturkan, pada November 2023, total aset industri pembiayaan sebesar Rp 545,23 triliun mengalami pertumbuhan sebesar 14% YoY. Tren tersebut diprediksi masih akan berlanjut pada kinerja aset full year 2023 mencapai 14,5%.
"Berdasarkan data November 2023, penyaluran pembiayaan mencatatkan peningkatan pada hampir seluruh sektor ekonomi," tambahnya.
Adapun, pertumbuhan pembiayaan terbesar terjadi pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi dan Perawatan Mobil dan Sepeda Motor. Kemudian diikuti dengan sektor Pertambangan dan Penggalian.
Baca Juga: Multifinance Genjot Pembiayaan Pada 2024
Kinerja yang cukup baik dari sektor-sektor tersebut selama tahun 2023 diproyeksikan masih akan mendominasi pertumbuhan di tahun 2024.
Untuk diketahui, hingga November 2023 OJK mencatat piutang pembiayaan multifinance naik sebesar 14,14% YoY menjadi Rp 467,39 triliun. Bila dibandingkan pada periode Oktober 2023, piutang pembiayaan tersebut tumbuh 15,02% YoY menjadi Rp 463,12 triliun.
Di sisi lain, profil risiko perusahaan pembiayaan masih cukup terjaga, di mana rasio pembiayaan bermasalah alias non performing financing (NPF) net berada di level 0,72% sementara NPF gross di level 2,57%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News