kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.835   20,00   0,13%
  • IDX 7.196   61,44   0,86%
  • KOMPAS100 1.106   12,55   1,15%
  • LQ45 877   9,19   1,06%
  • ISSI 220   3,21   1,48%
  • IDX30 449   5,23   1,18%
  • IDXHIDIV20 541   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,64   1,31%
  • IDXV30 135   1,63   1,22%
  • IDXQ30 149   1,31   0,89%

Mandala Finance Beberkan Dampak Kenaikan PPN Menjadi 12%


Selasa, 19 November 2024 / 20:05 WIB
Mandala Finance Beberkan Dampak Kenaikan PPN Menjadi 12%
ILUSTRASI. Kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% akan memberikan sejumlah dampak bagi perusahaan pembiayaan atau multifinance.


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) menilai, kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% akan memberikan sejumlah dampak bagi perusahaan pembiayaan atau multifinance.

Seperti diketahui, Kementerian Keuangan memastikan bahwa pemerintah akan siap menjalankan penyesuaian tarif pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% pada 2025 mendatang.

Managing Director Mandala Finance Christel Lasmana menjelaskan, dampak yang kemungkinan akan terjadi yaitu meningkatnya biaya operasional, kenaikan biaya konsumen, penurunan permintaan pembiayaan, risiko peningkatan non-performing loan (NPL), serta meningkatnya daya saing.

"Sebagai perusahaan pembiayaan, Mandala akan terus memantau perkembangan kebijakan ini dan melakukan evaluasi untuk mengantisipasi dampaknya," kata Christel kepada Kontan.co.id, Senin (18/11).

Baca Juga: NPF Multifinance Capai 2,62% pada Agustus 2024, Begini Kondisi di Sejumlah Pemain

Selain itu, Mandala Finance berkomitmen untuk terus menyediakan layanan pembiayaan yang kompetitif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat, di tengah tantangan perubahan kebijakan fiskal pasca pemerintahan baru.

Adapun di tahun depan, Mandala akan fokus pada pertumbuhan penyaluran pembiayaan melalui berbagai strategi. Mandala Finance menerapkan prinsip kehati-hatian yang tepat sasaran untuk menjaga portofolio bisnis yang sehat. Kemudian melakukan diversifikasi portofolio, serta meningkatkan inovasi teknologi dalam produk dan layanan untuk menjawab berbagai kebutuhan serta melayani lebih banyak konsumen di Indonesia.

Selanjutnya: Utang Luar Negeri RI dari China Tembus US$ 22,47 Miliar, Mayoritas ke Swasta

Menarik Dibaca: Daftar Bunga Air yang Tumbuh di Wadah dan Vas dengan Perawatan Mudah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×