Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Bank Mandiri akhirnya membatalkan rencana penerbitan sub debt senilai US$ 300 juta yang sedianya akan digelar akhir tahun ini. Pembatalan ini karena Mandiri lebih memilih untuk fokus pada pelaksanaan rights issue untuk mendukung penguatan modal inti alias Tier 1.
Direktur Finance and Strategy Mandiri Pahala N. Mansury menuturkan, penerbitan sub debt di kisaran angka sekitar Rp 3 triliun tersebut memang sudah masuk dalam rencana bisnis sedari awal tahun. Namun, setelah melihat perjalanan bisnis perseroan hingga paruh pertama tahun ini, Mandiri menilai rencana tersebut tidak cukup mendesak. "Yang lebih mendesak adalah rights issue karena kami lebih concern untuk memperkuat modal inti. Kita tahu, kalau sub debt kan masuknya masih tier 2, sedangkan kalau rights issue masuk ke tier 1," ujarnya di Jakarta, Selasa (24/8).
Jika rights issue bisa digelar tahun ini juga, maka rasio permodalan Mandiri bisa dijaga di kisaran di atas 12%. "Prioritasnya adalah rights issue dan kami maunya tahun ini, atau paling tidak awal tahun depan. Dan makin ke sini kan persiapannya sudah semakin serius, maka itu kemungkinan besar penerbitan sub debt kami batalkan," jelas Pahala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News