Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Rencana penerbitan saham baru atau rights issue Bank Mandiri sebesar 2,36 miliar bakal mendilusi saham pemerintah sekitar 6% sampai dengan 7%. Saat ini pemerintah menguasai 66,73% saham Mandiri. Sisanya dipegang oleh pemegang saham publik.
"Dengan penambahan 11,3% itu, saham pemerintah yang terdilusi sekitar 6%-7%," ungkap Direktur Finance and Strategy Bank Mandiri Pahala N. Mansury di Jakarta, Selasa (24/8).
Mandiri sangat berharap aksi korporasi tersebut bisa dilaksanakan akhir tahun ini juga. Pasalnya, Mandiri berkepentingan untuk menjaga rasio kecukupan modalnya di kisaran aman yaitu minimal 12%. "Sudah pernah kami hitung, jika tahun depan kredit dipacu tumbuh minimal 20% dan tidak ada rights issue ini, maka CAR kami bisa turun di bawah 11% tahun 2011," katanya.
Adapun jika rights issue bisa digelar, CAR Mandiri bisa dijaga di kisaran 14%.
Pahala menuturkan, saat ini sudah ada tim bentukan Kementerian Negara BUMN, Kementerian Keuangan, dan manajemen Bank Mandiri untuk mempersiapkan segala sesuatu terkait rights issue. Termasuk, penyiapan profesi penunjang seperti underwriter, legal council.
Mandiri akan menggunakan laporan keuangan Juli 2010 yang sudah diaudit. Hasil audit itu dikirimkan keenam calon underwriter lokal dan asing. Rencananya, nanti akan dipilih dua sampai tiga underwriter. Yang sudah pasti, salah satu underwriternya adalah Mandiri Sekuritas.
"Kami harap proses bisa dimulai dalam dua hari mendatang, dan dari pengalaman kami butuh waktu dua sampai tiga minggu setelah kick off untuk menuntaskan persiapan ini," jelasnya.
Adapun penetapan harga rights issue baru akan dilakukan November nanti, tepatnya pekan kedua atau ketiga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News