kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Mandiri salurkan dana Program Keluarga Harapan


Senin, 29 September 2014 / 14:55 WIB
Mandiri salurkan dana Program Keluarga Harapan
ILUSTRASI. Aplikasi fintech Akulaku Finance.


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA Bank Mandiri ditunjuk oleh Kementerian Sosial untuk menjadi penyalur dana bantuan langsung dalam Program Keluarga Harapan. Program ini ditargetkan mulai berjalan pada bulan Oktober mendatang.

Menurut Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri, hanya ada dua bank di Indonesia yang ditunjuk menjadi penyalur dana bantuan langsung Program Keluarga Harapan. “Keduanya adalah Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia (BRI),” kata Budi di Jakarta, Senin (29/9).

Namun pelaksanaan penyaluran bantuan langsung ini tidak dilakukan di seluruh wilayah Indonesia. Melainkan hanya di tiga wilayah, yakni Nusa Tenggara Timur, Cirebon, dan Jakarta. “Ini ditargetkan menyasar 1000 orang. Karena tahap awal masih pilot project,” ujar Budi.

Budi menolak menyebut besaran nilai bantuan langsung yang akan disalurkan oleh Bank Mandiri. “Yang pasti ini kita targetkan sudah berjalan bulan depan. Tinggal menunggu keputusan Kementerian Sosial,” pungkas Budi.

Program Keluarga Harapan sendiri adalah program perlindungan sosial melalui pemberian uang tunai kepada Keluarga Sangat Miskin (KSM), selama keluarga tersebut memenuhi kewajibannya. Program Keluarga Harapan diarahkan untuk membantu kelompok sangat miskin dalam memenuhi kebutuhan pendidikan dan kesehatan, selain memberikan kemampuan kepada keluarga untuk meningkatkan pengeluaran konsumsi.

Program ini diharapkan dapat mengubah perilaku KSM untuk memeriksakan ibu hamil atau Nifas atau Balita ke fasilitas kesehatan, dan mengirimkan anak ke sekolah dan fasilitas pendidikan. Dalam jangka panjang, program ini diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antar-generasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×