kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Mandiri targetkan kapitalisasi pasar US$ 25 miliar


Kamis, 14 Oktober 2010 / 15:13 WIB
Mandiri targetkan kapitalisasi pasar US$ 25 miliar
ILUSTRASI. Harga minyak


Reporter: Hari Widowati | Editor: Uji Agung Santosa

BANDUNG. Bank Mandiri punya rencana besar di tahun 2014. Bank beraset terbesar di Indonesia ini ingin menjadi salah satu institusi keuangan terkemuka di wilayah regional. Karena itu, Bank Mandiri ingin memiliki kapitalisasi aset sebesar US$ 25 miliar di tahun 2014.

Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri Pahala N. Mansury mengatakan, saat ini bank-bank yang memiliki kapitalisasi pasar dalam 10 besar di dunia adalah perbankan dari China. Sebut saja Industrial & Commerce Bank of China yang memiliki market cap terbesar di perbankan global, yaitu US$ 224,39 miliar.

"Kita ingin menjadi anchor bank di Indonesia dan salah satu dari top three bank di ASEAN," kata Pahala di acara Media Training Bank Mandiri di Bandung, Kamis (14/10).

Per September 2010, Bank Mandiri memiliki kapitalisasi pasar Rp 145 triliun atau sekitar US$ 14,5 miliar. Untuk mencapai visi tersebut, Bank Mandiri membutuhkan tambahan modal.

Salah satu rencana penambahan modal tersebut akan dilaksanakan awal tahun depan melalui rights issue (penerbitan saham baru). Untuk menaikkan rasio kecukupan modal Bank Mandiri dari 12% ke level 13%-14%, butuh dana US$ 1 miliar hingga US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 10 triliun - Rp 13 triliun.

Selain masalah modal, Bank Mandiri juga ingin mengembangkan cabangnya di luar negeri agar visi untuk menjadi bank terkemuka di ASEAN. Sayangnya, masih ada beberapa ganjalan. Misalnya, Bank Mandiri ingin membuka cabang di Malaysia, tetapi hingga kini otoritas moneter di negara tersebut belum memberi lampu hijau. "Masalah kesetaraan ini yang sangat kurang. Di negara kita, sistem perbankan sangat terbuka untuk kepemilikan asing tapi kita sulit mendapat kesetaraan di negara lain," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×