Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Bank Mandiri optimistis melakukan migrasi kartu ATM ke teknologi chip sebelum batas waktu yang ditetapkan Bank Indonesia, yakni tahun 2015. "Tahun 2013 semua infrastruktur sudah siap untuk migrasi ke kartu chip," ujar Direktur Mikro dan Ritel Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Senin (4/6).
Ia menuturkan, Mandiri sudah mempersiapkan migrasi sejak dua tahun lalu. Baik dalam hal kartu maupun mesin ATM dan electronic data capture (EDC) yang kompatibel untuk membaca kartu chip tersebut.
"Dari sekitar 10.093 unit mesin ATM Bank Mandiri, hanya 500 sampai 1.000 ATM yang belum bisa membaca kartu chip. Sekali putaran beli mesin baru lagi, tahun depan kami bisa selesaikan infrastruktur ini," jelas Budi.
Sementara itu untuk mesin EDC, dari total 110.000 unit mesin, masih terdapat sekitar 2.000 unit yang belum bisa membaca kartu chip. Menurut Budi, biaya paling mahal dalam proses migrasi adalah penggantian mesin ATM dan EDC dibandingkan dengan penggantian kartu ATM.
Sejak 2008 sampai sekarang, untuk penggantian mesin ATM, Bank Mandiri mengeluarkan ongkos sekitar Rp 70 juta per unit ATM sedangkan biaya untuk EDC sekitar US$ 300 per unit.
Khusus pergantian kartu ATM, Mandiri akan melakukan bertahap mulai awal tahun depan. Prosesnya, kata Budi, bisa menghabiskan biaya sekitar US$ 20 juta dengan perhitungan biaya per kartu US$ 2 untuk sekitar 10 juta kartu ATM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News