kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Manulife: 73% investor minta usia pensiun ditambah


Selasa, 10 Juni 2014 / 13:19 WIB
Manulife: 73% investor minta usia pensiun ditambah
ILUSTRASI. Selain Menjadi Bumbu, Ini Manfaat Bawang Bombay untuk Kesehatan


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Manulife Investor Sentiment Index (MISI), ditemukan bahwa sebanyak 73% investor di Indonesia menginginkan usia pensiun diperpanjang dari 55 tahun yang ada saat ini menjadi 67 tahun. Menurut survei yang dilakukan pada kuartal I 2014 itu, usia pensiun termuda di Indonesia masih 10 tahun di bawah usia pensiun negara lainnya di Asia.

Sebut saja, Singapura dengan usia pensiun saat ini 62 tahun dari sebelumnya 60 tahun. Lalu, Taiwan menjadi 65 tahun dari 55 tahun, Malaysia menjadi 60 tahun dari 55 tahun dan Australia menjadi 70 tahun dari posisi sebelumnya 65 tahun. Di Indonesia sendiri, usia pensiun 55 tahun sudah diterapkan selama lebih dari 21 tahun terakhir.

Nur Hasan Kurniawan, Chief of Employee Benefits PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia mengatakan, Indonesia telah mengalami perkembangan ekonomi yang dramatis. “Seiring dengan perkembangan itu, usia harapan hidup pun meningkat. Saat ini, usia harapan hidup mencapai 70 tahun – 80 tahun. Karena itu, masyarakat ingin agar usia pensiun dapat ditinjau kembali,” ujarnya, Selasa (10/6).

Menurut dia, masyarakat Indonesia berharap dapat terus bekerja selama 12 tahun setelah memasuki usia pensiun saat ini. Mereka menilai, bekerja di masa pensiun sebagai hal yang positif. 76% dari mereka menganggap bekerja sebagai cara untuk menjaga agar otak dan tubuh tetap sehat, sekaligus untuk menghabiskan waktu.

Namun, tidak dapat dipungkiri, sebagian dari masyarakat juga mempertimbangkan alasan agar bekerja di masa pensiun dapat memberikan kontribusi sedikitnya seperlima terhadap pendapatan mereka di masa pensiun. Meskipun, sebagian besar optimistis, mereka dapat mempertahankan standar hidup saat ini di masa pensiun nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×