kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Manulife dan Bumida bidik pasar asuransi syariah


Kamis, 05 Desember 2013 / 06:07 WIB
Manulife dan Bumida bidik pasar asuransi syariah
ILUSTRASI. Ilustrasi hak kekayaan intelektual atau hak cipta. KONTAN/Muradi/2015/10/13


Reporter: Yuliani Maimuntarsih | Editor: Sandy Baskoro

JAKARTA. Ceruk pasar asuransi syariah masih terbuka lebar. Sejumlah perusahaan asuransi pun mengintip peluang tersebut.

Salah satunya adalah unit usaha syariah Asuransi Jiwa Manulife Indonesia. Hingga September 2013, Manulife mencetak aset kelolaan syariah Rp 1,9 triliun, yang tumbuh 12% dibandingkan tahun lalu.

"Aset kelolaan kami tahun lalu sebesar Rp 1,7 triliun," kata Nelly Husnayati, Vice President Director dan Chief Agency, Employee Benefits and Syariah Officer Manulife Indonesia, Rabu (4/12). Saat ini, Manulife baru memiliki satu produk syariah dan tiga rider (manfaat tambahan).

Namun Manulife enggan menyebutkan target pendapatan premi dari unit syariah pada tahun ini. Yang jelas, sepanjang 2012, unit syariah Manulife membukukan premi sekitar Rp 42,08 miliar, tumbuh 68,25% dibandingkan perolehan tahun 2011.

Otoritas Jasa Keuangan mencatat, hingga akhir 2012, pangsa pasar syariah di industri asuransi jiwa masih 4,45%. Total premi asuransi jiwa syariah Rp 4,81 triliun, lebih tinggi dibandingkan pencapaian sebelumnya Rp 4,08 triliun.

Untuk menggenjot pemasaran, Manulife menawarkan fleksibilitas kepesertaan asuransi syariah. Misalnya, usia masuk mulai 5 bulan hingga 70 tahun dan akhir masa pertanggungan 99 tahun. "Saya yakin hal ini bakal menambah animo masyarakat membeli produk ini," kata Nelly.

Unit syariah Manulife juga memperkuat kanal distribusi melalui jalur keagenan, reksadana dan bancassurance, serta konsultan. Porsi paling besar berasal dari bancassurance sekitar 40%, agen 24%, reksadana 22%, dan sisanya konsultan.

Pemain lain yang menggarap unit syariah adalah Asuransi Bumiputera Muda 1967 (Bumida). Hingga November 2013, unit syariah Bumida meraup premi Rp 40 miliar.

Bumida memangkas target pendapatan premi 2013 menjadi Rp 45 miliar dari sebelumnya Rp 50 miliar. "Kami merevisi target premi karena ada beberapa bisnis yang terpaksa dibatalkan," kata M. Nasyubun, Kepala Divisi Bumida Syariah.

Tahun depan, unit syariah Bumida berencana merilis produk baru untuk asuransi mobil bernama Mobilkoe. Selain merilis produk baru, Bumida tetap mengembangkan produk yang sudah ada. Bumida memperkuat  kanal distribusi melalui keagenan, broker dan cabang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×