Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Syariah (Manulife Syariah Indonesia) mencatat realisasi pembayaran klaim sebesar Rp 248 miliar sepanjang periode Desember 2024 hingga Oktober 2025, atau sejak resmi melakukan pemisahan (spin off) dari induknya.
Pembayaran klaim tersebut menjadi bagian dari kinerja tahun pertama Manulife Syariah Indonesia sebagai entitas mandiri di industri asuransi jiwa syariah nasional. Hingga Oktober 2025, perusahaan juga membukukan pendapatan underwriting sebesar Rp 534 miliar, yang berasal dari kontribusi tabarru’, kontribusi tanahud, ujrah, serta alokasi investasi.
Seiring dengan itu, aset kelolaan syariah Manulife Syariah Indonesia meningkat menjadi Rp 1,69 triliun per Oktober 2025. Kinerja tersebut didorong oleh pertumbuhan jumlah peserta serta peluncuran sejumlah produk baru sepanjang tahun berjalan.
Baca Juga: AAJI Ungkap Penyebab Hasil Investasi Asuransi Jiwa Naik 25,5% per Kuartal III-2025
Presiden Direktur Manulife Syariah Indonesia Fauzi Arfan mengatakan, realisasi pembayaran klaim tersebut mencerminkan komitmen perusahaan dalam memberikan perlindungan yang berkelanjutan bagi peserta asuransi jiwa syariah.
"Kami tetap fokus pada penyediaan solusi asuransi jiwa syariah yang inovatif dan fleksibel dan berkelanjutan," tulisnya dalam keterangan resmi, Jumat (19/25/2025).
Sepanjang 2025, Manulife Syariah Indonesia meluncurkan sejumlah produk baru, antara lain Manulife Perlindungan Syariah (Flexi), Proteksi Prima Berkah (PPB), serta MiUltimate Healthcare Syariah (MiUHC Syariah). Adapun produk unggulan yang telah dipasarkan sebelumnya mencakup Manulife Perlindungan Pendidikan Syariah (MPPS) dan MiSmart Insurance Solution Syariah (MiSSION Syariah).
"Khusus Proteksi Prima Berkah, produk ini dipasarkan melalui jalur bancassurance bekerja sama dengan Bank Danamon, sehingga memperluas jangkauan distribusi perusahaan di segmen perbankan," tuturnya.
Memasuki tahun kedua operasionalnya, Manulife Syariah Indonesia menargetkan penguatan layanan melalui inovasi produk dan percepatan digitalisasi. Perusahaan akan meningkatkan layanan digital di seluruh proses, mulai dari pembelian polis, klaim, hingga layanan purna jual, sembari memperluas jaringan distribusi dan pemasaran.
Baca Juga: Urun-RI Proyeksikan Penyaluran Dana SCF Syariah Naik 1,5 Kali di 2026
Selanjutnya: Lonjakan Harga Emas Antam Ditopang Faktor Global dan Domestik
Menarik Dibaca: Promo HokBen Hari Ibu 22-24 Desember 2025, Paket Makan Berdua Cuma Rp 30.000-an/Orang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













