Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perbankan telah melaporkan hasil kinerja keuangannya untuk periode semester I 2023, dengan rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) yang semakin mekar.
Jika melihat data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), NIM perbankan nasional tumbuh ke posisi 4,80% per Juni, naik tipis satu basis poin (bps) dari posisi 4,79% pada Mei, dan naik 11 bps dari posisi 4,69% pada Juni 2022.
SVP Head of Research LPPI Trioksa Siahaan menyampaikan, rasio NIM perbankan yang meningkat tersebut didorong oleh meningkatnya pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII).
Selain itu pertumbuhan NIM juga menunjukkan berlimpahnya likuiditas perbankan, sehingga komposisi dana murah atau Current Account Saving Account (CASA) bank yang tinggi membuat NIM juga meningkat.
Baca Juga: Langkah Pengendalian NIM Perbankan Tengah Disiapkan
Lebih lanjut dari sisi bunga kredit, Trioksa memproyeksikan bunga kredit perbankan terlihat masih cenderung stabil di semester II tahun ini.
"Faktor yg mempengaruhi NIM masih seputar likuiditas dan sampai akhir tahun diproyeksikan masih tetap tinggi karena likuiditas bank yang tinggi," kata Trioksa kepada Kontan.co.id, Minggu (6/8).
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) adalah salah satu bank yang mencatat pertumbuhan rasio NIM yang tinggi yakni sebesar 5,56% per Juni 2023, naik 58 basis poin (bps) dari posisi 4,98% pada Juni 2022.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn menyampaikan, peningkatan NIM ini juga sejalan dengan meningkatnya volume kredit dan pergerakan suku bunga pasar.
"Komposisi aktiva produktif BCA bergeser ke portofolio kredit yang memberikan imbal hasil lebih tinggi," kata Hera kepada Kontan.co,id.
Per Juni 2023, BCA mencatat total kredit naik 9% YoY menjadi Rp735,93 triliun. Sehingga pendapatan bunga bersih (NII) meningkat 24,6% YoY menjadi Rp37,10 triliun. Sementara CASA juga naik 5,7% YoY menjadi Rp 864,7 triliun, berkontribusi hingga 81% dari total dana pihak ketiga (DPK).
"Tapi memang kalau dari kuartalan, NIM BCA turun tipis seiring dengan lebih tingginya cost of funds, namun tetap di kisaran yang masih terjaga," katanya.