kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Masih pandemi, premi asuransi kesehatan tumbuh positif pada kuartal I


Selasa, 01 Juni 2021 / 12:39 WIB
Masih pandemi, premi asuransi kesehatan tumbuh positif pada kuartal I
ILUSTRASI. Karyawan melintas di depan logo sejumlah perusahaan asuransi umum di kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia, Jakarta, Rabu (18/11). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/18/11/2020.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masih berlangsungnya pandemi covid-19 di kuartal pertama 2021 mempengaruhi pertumbuhan premi asuransi kesehatan. Hal ini dikarenakan masyarakat berhati-hati dalam menjaga kesehatan sehingga permintaannya naik.

Jika melihat data dari Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) pada kuartal pertama, premi asuransi kesehatan 5,7% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp 2,77 triliun. Sebagai pembanding, di periode yang sama tahun lalu, premi asuransi kesehatan sebesar Rp 2,62 triliun.

“Dampak pandemi ini mempengaruhi kondisi rumah tangga orang-orang maupun korporasi dengan karyawannya untuk hati-hati terhadap kesehatan. Jadi dalam kondisi ini, permintaan terhadap asuransi kesehatan jadi naik,” ujar Direktur Eksekutif AAUI Dody AS Dalimunthe.

Baca Juga: Tutupi kerugian negara, Kejagung Buru aset tersangka kasus Asabri

Selain itu, Dody juga menambahkan bahwa peningkatan ini dikarenakan banyak perusahaan asuransi baik asuransi umum maupun asuransi jiwa yang mengakomodir risiko-risiko terkait pandemi covid-19. “Ini justru sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini terkait pandemi covid-19,” tambah Dody.

Sebaliknya, klaim asuransi kesehatan justru mengalami penurunan yang sangat signifikan. Pada kuartal I ini, klaim asuransi kesehatan turun sebesar 29,3% yoy menjadi Rp 1,05 triliun dengan sebelumnya sebesar Rp 1,49 triliun.

Dody bilang bahwa hal ini dikarenakan masyarakat betul-betul menjaga kesehatan agar tidak perlu ke rumah sakit. Menurutnya, masyarakat menghindari pergi ke rumah sakit agar tidak dikira sebagai pasien covid-19.

Baca Juga: Ungkap transaksi broker Asabri, Kejagung periksa 2 saksi

“Makanya orang-orang cenderung berhati-hati sekarang, jangan sampai sakit. Kalaupun sakit tidak ke rumah sakit untuk dirawat. Jadinya kecenderungan klaim asuransi kesehatan ini turun,” pungkas Dody.

Selanjutnya: Melebihi Jiwasraya, kerugiaan kasus Asabri mencapai Rp 22,78 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×