kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

Mastercard Gandeng E-commerce Hingga Perbankan Untuk Digitalisasi UMKM


Kamis, 31 Agustus 2023 / 14:34 WIB
Mastercard Gandeng E-commerce Hingga Perbankan Untuk Digitalisasi UMKM
Kerja sama?Mastercard dengan e-commerce dan perbankan untuk digitalisasi UMKM.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mastercard, perusahaan global di industri pembayaran melalui programnya Mastercard Strive Indonesia mengumumkan bergabungnya sembilan mitra baru yang secara signifikan akan memperluas jangkauan program.

Para mitra baru ini berasal dari berbagai industri seperti e-commerce, perbankan, dan modal ventura, dan akan bekerja bersama dengan para inisiator program ini, yaitu Mastercard Center for Inclusive Growth, Dewan Nasional Keuangan Inklusif, dan Mercy Corps Indonesia.

Diluncurkan pada bulan April tahun ini, Mastercard Strive Indonesia bertujuan untuk memberdayakan 300.000 pelaku usaha pada tahun 2025, dengan target khusus pada usaha yang dimiliki oleh perempuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Mastercard menggandeng sejumlah mitra baru.

Baca Juga: Visa dan Mastercard Akan Naikkan Biaya Transaksi Kartu Kredit ke Merchant

Antara lain, Shopee dan MicroMentor Indonesia, yang akan membantu membangun keterampilan digital melalui pemanfaatan perangkat digital yang mencakup penyebaran informasi, pelatihan, pendampingan, pemrosesan pembayaran, dan pemasaran digital.

Lalu, payment gateway Doku untuk mempercepat adopsi digital bagi usaha kecil dengan meningkatkan opsi pembayaran yang nyaman dan aman, termasuk alat digital dan program pelatihan untuk mengembangkan bisnis mereka secara digital.

Selain itu dari industri perbankan ada Bank BJB, yang akan menyediakan edukasi literasi keuangan, pengelolaan keuangan berbasis digital, serta berbagai sumber daya edukatif bagi usaha kecil. Fokus utama mereka adalah untuk mengatasi kendala-kendala yang ada dan membuka peluang akses terhadap layanan kredit.

Subhashini Chandran, Vice President, Social Impact, Asia Pacific, Mastercard Center for Inclusive Growth, mengatakan, pasar e-commerce di Indonesia telah menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, dengan mencakup hampir 50% pangsa pasar dan diproyeksikan menyentuh US$ 95 miliar pada tahun 2025.

Meskipun begitu, baru 29% dari UMKM yang telah memanfaatkan e-commerce untuk mengakses pasar dan bertumbuh.

"Mastercard Strive Indonesia akan terus berusaha untuk menciptakan lingkungan yang mendukung melalui kemitraan guna membantu UMKM masuk dalam ekonomi digital den berkembang.” katanya dalam siaran pers, Kamis (31/8).

Mastercard meyakini upaya pengembangan ekonomi digital melalui kolaborasi memiliki potensi untuk membawa kemajuan yang sangat besar.

Strive Indonesia, sebuah inisiatif dengan tujuan untuk mempersiapkan usaha kecil agar dapat meraih kesuksesan di era ekonomi digital,

Mastercard Strive Indonesia berpusat pada penguatan ekosistem pendukung usaha kecil dengan menjawab tiga tantangan utama yang dihadapi oleh UMKM, yaitu mendapatkan modal, go digital, serta mengembangkan jaringan dan pengetahuan.

UMKM memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia, dengan jumlah mencapai 65 juta atau 99 persen dari total jumlah perusahaan nasional. UMKM juga berkontribusi terhadap 61 persen dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Kendati demikian, masih banyak usaha kecil yang harus lebih diperkuat agar dapat terus bertahan dalam keadaan ekonomi yang berubah begitu cepat.

Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh Mercy Corps Indonesia terhadap 474 UMKM di Jawa Barat, 27% dari responden mengutarakan perlunya akses pemasaran dan promosi. Lalu, 20% membutuhkan peningkatan akses terhadap fasilitas kredit, 34% membutuhkan keterampilan digital; dan 21% mengalami kesulitan dalam pencatatan keuangan.

Ade Soekadis, Executive Director, Mercy Corps Indonesia, mengatakan, inisiatif Strive Indonesia untuk berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan merupakan bukti dari pendekatan strategis Mercy Corps Indonesia dalam menciptakan peluang ekonomi untuk mendukung pertumbuhan yang inklusif.

Melalui kolaborasi ini, Mercy Corps Indonesia akan memastikan Usaha Mikro dan Kecil (UMK), terutama usaha yang dipimpin atau dimiliki oleh perempuan, diberdayakan melalui digitalisasi dan layanan keuangan yang inklusif.

"Selain itu, kami berkomitmen untuk mendorong perubahan kebijakan untuk mendukung ekosistem UMK dengan membangun Digital Learning Network, yang akan secara aktif terlibat dalam berbagai kegiatan diskusi dan seminar," katanya.

Baca Juga: Mastercard dan Visa Akhiri Hubungan dengan Binance

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×