kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.495   39,00   0,25%
  • IDX 7.728   -7,09   -0,09%
  • KOMPAS100 1.201   -0,71   -0,06%
  • LQ45 958   -0,98   -0,10%
  • ISSI 233   0,05   0,02%
  • IDX30 492   -0,39   -0,08%
  • IDXHIDIV20 591   -0,26   -0,04%
  • IDX80 137   -0,03   -0,02%
  • IDXV30 143   0,11   0,08%
  • IDXQ30 164   -0,27   -0,17%

Mayoritas Jenis Unitlink Catatkan Hasil Positif pada Januari 2024


Senin, 12 Februari 2024 / 18:56 WIB
Mayoritas Jenis Unitlink Catatkan Hasil Positif pada Januari 2024
ILUSTRASI. Petugas Customer Care Prudential Indonesia sedang memberikan layanan konsultasi kepada nasabah di Prudential Tower, Jakarta, Kamis (18/ 10). Dalam memperingati Hari Asuransi Nasional 2018 dan bulan inklusi /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/18/10/2018.


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mayoritas jenis asuransi yang dikaitkan dengan investasi (Paydi) alias unitlink mencatatkan tren positif pada Januari 2024. Adapun jenis pasar uang mencatatkan tren paling positif pada Januari 2024.

Berdasarkan data Infovesta, kinerja unitlink berjenis pasar uang memberikan imbal hasil (return) rata-rata sebesar 0,29% pada Januari 2024. Disusul unitlink campuran yang memberikan imbal hasil rata-rata sebesar 0,21%. Adapun unitlink jenis saham memberikan imbal hasil rata-rata 0,20%. Selain itu, unitlink pendapatan tetap terkontraksi 0,04% pada Januari 2024.

Mengenai kinerja unitlink pada Januari 2024, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menyampaikan jenis pasar uang bisa memberikan imbal hasil yang paling tinggi karena menawarkan stabilitas di tengah risiko dan gejolak pasar.

"Pasar uang juga menjadi produk dengan risiko terendah dan paling aman di antara jenis lain," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (9/2).

Baca Juga: Generali Indonesia Sebut Kinerja Unitlink Sangat Bervariatif pada Januari 2024

Mengenai terkontraksinya jenis unitlink pendapatan tetap, Arjun menyampaikan penyebabnya karena dampak proyeksi pemangkasan suku bunga The Fed yang tidak se-dovish seperti perkiraan sebelumnya. Salah satunya karena kekuatan tenaga kerja Amerika Serikat, seperti risiko inflasi global karena ketidakpastian geopolitik yang makin memburuk melalui disrupsi perdagangan global.

Untuk 2024, Arjun memperkirakan jenis unitlink saham dan pendapatan tetap masih prospektif meskipun proyeksi pemangkasan suku bunga The Fed maupun Bank Indonesia (BI) tidak seoptimis atau dovish.

Selain itu, kata dia, ekonomi domestik masih bagus didukung oleh fundamental yang kuat, seperti pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) hingga inflasi yang masih di posisi optimal.

"Jadi, saham dapat sentimen bagus, sedangkan untuk pendapatan tetap didorong oleh fundamental yang juga kondusif sehingga imbal hasil masih menarik," kata Arjun. 

Sementara itu, PT BNI Life Insurance atau BNI Life menyatakan mayoritas Paydi atau unitlink masih mencatatkan kinerja positif untuk Januari 2024. Mengenai hal itu, Plt. Direktur Utama BNI Life Eben Eser Nainggolan menerangkan kinerja unitlink tertinggi dipegang jenis saham, yaitu produk Blife Link Saham Maksima dengan imbal hasil (return) rata-rata sebesar 1,1%. 

"Hal itu disebabkan tumbuhnya saham dari sektor keuangan, khususnya perbankan," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (10/2).

Untuk Semester I-2024, Eben menyampaikan kemungkinan unitlink jenis saham akan menghasilkan return yang lebih tinggi dengan catatan selektif terhadap sektor yang dipilih. 

Pada Semester II-2024, kata dia, dengan adanya potensi penurunan suku bunga, maka akan memberikan dampak pada penurunan yield obligasi dan harga-harga akan meningkat sehingga kinerja portofolio pendapatan tetap diproyeksikan akan meningkat.

Baca Juga: BNI Life Sebut Produk Unitlink Saham Raih Return Tertinggi pada Januari 2024

Eben tak memungkiri pada tahun ini akan ada tantangan yang dihadapi terkait kinerja unitlink. Dia bilang yang menjadi tantangan kemungkinan perlambatan ekonomi serta isu geopolitik yang belum mereda. Dengan demikian, perusahaan harus aktif dalam mengelola portofolio dan responsif untuk setiap situasi.

Adapun PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia (Generali Indonesia) menyatakan kinerja unitlink atau Paydi pada Januari 2024 masih berkesinambungan dengan pasar dan sangat bervariatif sesuai karakteristiknya. Chief Marketing Officer Generali Indonesia Vivin Arbianti Gautama mengatakan kinerja tentu juga dipengaruhi oleh fluktuasi dan perkembangan pasar.

"Setiap instrumen investasi memiliki karakteristik dan risikonya masing-masing yang dipengaruhi oleh fluktuasi dan perkembangan pasar. Alokasi investasi pun disesuaikan dengan profil risiko nasabah," ucapnya kepada Kontan, Senin (12/2).

Vivin berharap pada tahun ini, pemilu akan berjalan lancar sehingga mendorong terjaganya stabilitas makro. Dengan demikian, pendapatan tetap dan ekuitas akan bergerak positif seiring ekspektasi adanya aliran dana asing masuk pascapemilu.

Dia tak memungkiri pada tahun ini ada sejumlah faktor yang akan memengaruhi kinerja unitlink. Salah satunya, yakni kondisi ekonomi makro, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan stabilitas politik. 

"Menjelang pemilu, tentu menjadi harapan semua pihak bisa berjalan lancar sehingga kinerja investasi, termasuk unitlink, bisa terus terkendali," ungkapnya.

Tercatat berdasarkan data Infovesta, kinerja produk unitlink Generali yang memberikan imbal hasil rata-rata tertinggi pada Januari 2024 berasal dari saham, yakni Generali Equity Growth sebesar 1,66%. Pendapatan tetap, yakni Generali Fixed Income Syariah sebesar 0,96%. Diikuti produk pasar uang, yakni Generali Money Market Employee sebesar 0,50%.

Di sisi lain, PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia meyakini kinerja produk unitlink pendapatan tetap masih akan positif pada tahun ini. Mengenai hal itu, Chief Customer and Marketing Officer Prudential Indonesia Karin Zulkarnaen tak memungkiri instrumen pendapatan tetap adalah instrumen yang sensitif terhadap perubahan tingkat suku bunga acuan. 

Seperti diketahui, kata dia, pada 2024 pelaku pasar memprediksi bahwa akan terjadi pemotongan tingkat suku bunga acuan baik itu tingkat suku bunga di Amerika Serikat (AS) maupun tingkat suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). 

"Dengan kondisi itu, kami optimistis bahwa kinerja unitlink pendapatan tetap pada 2024 masih memiliki prospek positif," ucapnya kepada Kontan, Senin (12/2).

Terkait dengan produk yang dapat dipilih, Karin menjelaskan idealnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan profil risiko nasabah masing-masing. Dia bilang nasabah dengan profil risiko moderat dapat mempertimbangkan untuk memilih unitlink berbasis pendapatan tetap dan berbasis campuran. 

Dia menilai pertumbuhan unitlink pendapatan tetap, seperti PRULink Rupiah Fixed Income Fund masih memiliki prospek positif ke depannya. Hal itu sejalan dengan potensi penurunan tingkat suku bunga acuan baik di AS maupun Indonesia. Meskipun demikian, dia kembali menegaskan unitlink terbaik adalah unitlink yang sesuai dengan profil risiko nasabah. 

Baca Juga: Return Unitlink Pasar Uang Paling Tinggi pada Januari 2024

"Oleh karena itu, kami merekomendasikan nasabah untuk melakukan update profil risikonya minimal setahun sekali agar dapat menyesuaikan pilihan investasi yang tepat untuk polis unitlink-nya," ujarnya.

Karin menerangkan apabila nasabah dengan profil risiko moderat tetap ingin memiliki eksposur ke instrumen berbasis saham, mereka dapat mempertimbangkan untuk memilih unitlink campuran, yang mana alokasi ke obligasi dan saham dikelola oleh manajer investasi.

Karin pun menyampaikan Prudential senantiasa berhati-hati dalam menempatkan dana nasabah. Dia menyebut penempatan pada obligasi pemerintah dan obligasi korporasi yang memiliki peringkat layak investasi menjadi salah satu strategi Prudential Indonesia dalam mengelola unitlink berbasis pendapatan tetap ataupun campuran. 

Meski sentimen pemotongan tingkat suku bunga menjadi hal positif bagi instrumen berbasis pendapatan tetap, Karin menyampaikan pihaknya tetap berhati-hati dan memperhatikan kondisi yang dapat meningkatkan risiko pasar, seperti kondisi geopolitik, kondisi pasca pemilu, nilai tukar, dan indikator-indikator ekonomi yang dapat memberikan dampak negatif terhadap kinerja unitlink.

Menurut data Infovesta, salah satu produk unitlink Prudential Indonesia yang memberikan imbal hasil (return) rata-rata tertinggi pada Januari 2024, yakni jenis saham PRUlink US Dollar Global Tech Equity Fund sebesar 7,49% dan PRUlink Rupiah Global Low Volatility Equity Fund sebesar 4,53%. Diikuti jenis pendapatan tetap, yakni PRUlink US Dollar Heritage Multi Assets Income Fund sebesar 3,74%. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

[X]
×