kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,54   -10,97   -1.19%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Return Unitlink Pasar Uang Paling Tinggi pada Januari 2024


Sabtu, 10 Februari 2024 / 05:52 WIB
Return Unitlink Pasar Uang Paling Tinggi pada Januari 2024
ILUSTRASI. Kinerja produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (paydi) alias unitlink jenis pasar uang mencatatkan tren paling positif pada Januari 2024.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (paydi) alias unitlink jenis pasar uang mencatatkan tren paling positif pada Januari 2024.

Berdasarkan data Infovesta, kinerja unitlink pasar uang memberikan imbal hasil (return) rata-rata sebesar 0,29% pada Januari 2024. Disusul unitlink campuran yang memberikan imbal hasil rata-rata sebesar 0,21%.

Adapun unitlink jenis saham memberikan imbal hasil rata-rata 0,20%. Selain itu, unitlink pendapatan tetap terkontraksi 0,04% pada Januari 2024.

Mengenai kinerja unitlink pada Januari 2024, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani menyampaikan jenis pasar uang bisa memberikan imbal hasil yang paling tinggi karena menawarkan stabilitas di tengah risiko dan gejolak pasar.

"Pasar uang juga menjadi produk dengan risiko terendah dan paling aman di antara jenis lain," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (9/2).

Baca Juga: Tahun Ini, Allianz Life Proyeksikan Unitlink Berbasis Dolar AS Masih Bertumbuh

Mengenai terkontraksinya jenis unitlink pendapatan tetap, Arjun menyebut,penyebabnya karena dampak proyeksi pemangkasan suku bunga The Fed yang tidak se-dovish seperti perkiraan sebelumnya.

Salah satunya karena kekuatan tenaga kerja Amerika Serikat, seperti risiko inflasi global karena ketidakpastian geopolitik yang makin memburuk melalui disrupsi perdagangan global.

Untuk 2024, Arjun memperkirakan jenis unitlink saham dan pendapatan tetap masih prospektif meskipun proyeksi pemangkasan suku bunga The Fed maupun Bank Indonesia (BI) tidak se-optimis atau dovish.

Selain itu, kata dia, ekonomi domestik masih bagus didukung oleh fundamental yang kuat, seperti pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) hingga inflasi yang masih di posisi optimal.

"Jadi, saham dapat sentimen bagus, sedangkan untuk pendapatan tetap didorong oleh fundamental yang juga kondusif sehingga imbal hasil masih menarik," kata Arjun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×