kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mayoritas RBC Perusahaan Reasuransi Indonesia Mengalami Penurunan


Jumat, 17 Maret 2023 / 16:46 WIB
Mayoritas RBC Perusahaan Reasuransi Indonesia Mengalami Penurunan
ILUSTRASI. Ilustrasi Reasuransi


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak lima dari tujuh perusahaan reasuransi di Indonesia mengalami tren penurunan tingkat solvabilitas atau risk based capital (RBC) dalam laporan keuangan kuartal IV/2022 secara tahunan.

Mengacu pada laporan keuangan masing-masing perusahaan yang ada di situs resminya, perusahaan yang mengalami penurunan RBC tersebut antara lain, PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re), PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure), PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re), PT Reasuransi Maipark Indonesia (Maipark), dan PT Indoperkasa Suksesjaya Reasuransi atau (Inare).

Sementara itu, dua perusahaan reasuransi yang justru mengalami kondisi sebaliknya adalah PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. alias Marein dan PT Reasuransi Nusantara Makmur (Nusantara Re).

Meskipun RBC mengalami penurunan, perusahaan-perusahaan asuransi ini memang masih memenuhi ketentuan minimal dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dimana, minimal RBC terbilang sehat ada di level 120%.

Baca Juga: Askrindo-Bank BJB Teken Kerjasama Perjanjian Penagihan Subrogasi

Dari lima perusahaan reasuransi yang mengalami penurunan RBC tersebut, hanya satu perusahaan yang berada di bawah ketentuan yaitu Nasional Re. RBC yang dimiliki cucu usaha Indonesia Financial Group (IFG) ini berada pada level 1,09%.

Pengamat Asuransi Dody Dalimunthe mengungkapkan jika RBC sebuah perusahaan mengalami penurunan itu telah menjadi peringatan agar tidak berada di bawah ketentuan OJK yang bisa berdampak pada sanksi.

Menurutnya, perlu ada perbaikan yang dilakukan mulai dari perbaikan di kualitas aset atau mulai mengurangi liabilitas yang dimiliki. 

“Misalnya untuk menaikkan aset ya dia mencoba aset mana ini yang mungkin kualitasnya itu jelek ya perusahaan perlu memperbaiki disitu,” ujarnya belum lama ini.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas IKNB OJK Ogi Prastomiyono juga mengungkapkan bahwa RBC di industri dalam tren yang menurun. Meskipun, secara agregat RBC industri asuransi masih berada di atas threshold sebesar 120%.

“RBC beberapa perusahaan asuransi dimonitor ketat,” ujarnya.

Berikut adalah daftar RBC dari masing-masing perusahaan reasuransi pada kuartal III/2022:

Baca Juga: OJK Sanksi Pembatasan Kegiatan Usaha kepada Mega Jasa Reinsurance Brokers

PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re)
Nasional Re menjadi perusahaan reasuransi yang memiliki RBC paling rendah di periode kuartal IV/2022. Dimana, RBC perusahaan ini berada di level 1,09%, jauh di bawah batas minimal yang ditetapkan OJK, dan turun dari tahun sebelumnya yang berada di level 121,47%.

Meskipun demikian, jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, ada perbaikan RBC yang dicapai oleh anak usaha dari Askrindo ini. Mengingat, pada kuartal sebelumnya, RBC Nasional Re berada di level -38,88% dan menjadi yang terendah sepanjang 2022.

PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure)
Selanjutnya adalah PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) dengan RBC yang diperoleh sebesar 221% pada akhir Desember 2022. Posisi ini menurun dari periode yang sama tahun lalu mampu mencapai 230% namun membaik dari kuartal sebelumnya yang berada di level 201%

PT Reasuransi Indonesia Utama (Indonesia Re)
Berikutnya, PT Reasuransi Indonesia Utama atau Indonesia Re mencatatkan tingkat kesehatan atau RBC sebesar 129%. Perusahaan reasuransi milik negara ini mengalami penurunan RBC jika dibandingkan pada akhir Desember 2021 yang berada di level 145,38%

Ketika ditemui belum lama ini, Direktur Utama PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) Benny Waworuntu tak banyak berkomentar terkait kondisi tersebut. Ia hanya bilang RBC itu akan kembali membaik di tahun ini.

“Optimis, yakin (membaik),” ujarnya singkat.

Untuk perbaikan tersebut, Benny hanya bilang bahwa strategi penyehatan tersebut dilakukan secara menyeluruh dari segala sisi.

PT Reasuransi Maipark Indonesia (Maipark)
Selanjutnya, ada Maipark, perusahaan reasuransi yang menspesialisasikan dirinya dalam gempa bumi yang mengalami penurunan RBC. Hanya saja, penurunannya memang tidak signifikan seperti perusahaan reasuransi lainnya.

Sampai dengan akhir Desember 2022, Maipark mencatatkan RBC di level 1.046,52 persen. Jika dibandingkan dengan kuartal IV/2021, perusahaan reasuransi ini memiliki RBC sebesar 1.046,69%

PT Indoperkasa Suksesjaya Reasuransi atau (Inare)
PT Indoperkasa Suksesjaya Reasuransi atau Inare merupakan perusahaan reasuransi yang termuda. Mengingat, perusahaan ini baru mendapatkan izin beroperasi dari OJK pada 17 Januari 2022.

Sejatinya, perusahaan ini tidak memiliki perbandingan kinerja dengan posisi yang sama tahun lalu. Hanya saja, jika dibandingkan dengan posisi RBC awal perusahaan mengalami penurunan dari 4368% di Maret 2022 menjadi 1057% di akhir 2022.

PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. (Marein)
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk. atau yang dikenal dengan sebutan Marein (MREI) menjadi salah satu perusahaan yang mencatat kenaikan RBC. Posisi RBC per akhir 2022 berada di level 266,7%, naik dari satu tahun sebelumnya yang ada di level 239,02%.

PT Reasuransi Nusantara Makmur (Nusantara Re)
Terakhir, ada PT Reasuransi Nusantara Makmur atau Nusantara Re yang mengalami kenaikan RBC di periode kuartal IV/2022 ini. Perusahaan yang dimiliki oleh Sinarmas ini mencatat RBC 407,63%, dari tahun sebelumnya di level 201,93%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×