Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asuransi Jiwasraya tengah diburu waktu agar segera melunasi klaim jatuh tempo yang dijanjikan tahun ini. Dalam kondisi mendesak, asuransi pelat merah ini telah menyiapkan langkah - langkah strategis untuk memperbaiki kinerja perusahaan.
Rencana tersebut terungkap dalam dokumen Rapat Dengar Pendapat (RDP) di antara DPR dan manajemen Jiwasraya di gedung DPR, Kamis (7/11).
Baca Juga: Memasuki tahun 2020, tinjau kembali portofolio Anda untuk maksimalkan keuntungan
Dalam dokumen tertera tiga alternatif proses penyelamatan Jiwasraya pada 2020 yakni melalui startegi bisnis ritel, korporasi serta bisnis digital.
Dokumen yang dibacakan oleh Direktur Utama Jiwasraya Hexana Tri Sasongko tersingkap berapa dana segar yang dibidik di tiap masing-masing startegi bisnis. Jika melihat strategi bisnis ritel, Jiwasraya membidik premi bisnis baru senilai Rp 330 miliar.
Demi mengejar target tersebut, Hexana akan menjalani empat taha mulai dari pelatihan agen, penjualan produk, program pemasaran serta rekruitmen agen baru.
Khusus pada produk, Jiwasraya akan fokus menjual JS Pro Mapan dan JS Pro Idaman, sembari dilengkapi JS Anuitas serta JS Optima Assurance.
“Kami akan melakukan branchmark produk dan layanan dengan kompetitor. Serta melakukan evaluasi kinerja produk secara berkala,” papar Hexana, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Begini penilaian pengamat terhadap perampingan struktur Kementerian BUMN
Untuk startegi selanjutnya, Jiwasraya tidak main-main. Jiwasraya membidik dana Rp 3,08 triliun melalui startegi korporasi yang menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Ada tiga tahap yang dilakukan berupa program konversi dan repricing, program pendukung dan penetrasi pasar.
Untuk memperluas penetrasi pasar di BUMN, Jiwasraya akan mengembangkan produk JS Personal Accident, JS Proteksi Kematian, JS Health Care Protection dan Critical illnes.
Kemudian melakukan pertemuan dengan nasabah tetap Jiwasraya serta menjalin kerja sama co-insurance melalui Jiwasraya Putra.
Baca Juga: Eks dirut Jiwasraya ini mendatangi Kejagung untuk minta diperiksa
Terakhir, strategi bisnis digital yang menargetkan premi Rp 1,8 miliar. Strategi ini menggunakan tiga kanal yaitu insurtech, promosi serta pemasaran produk.
Melalui kanal insurtech, Jiwasraya akan menjual produk JS Travel Insurance di bandara, pelabuhan, stasiun kereta api dan terminal bus.
“Kami juga akan menjual produk JS Travel Insurance melalui aplikasi pemesanan tiket masing-masing perusahaan. Sedangkan program referral melalui aplikasi mobile yang memanfaatkan kerja sama dengan LinkAja,” tambahnya.
Baca Juga: Pengamat: Produk Jiwasraya investasi skema Ponzi
Selain JS Travel Insurance, akan ada lima produk lainnya yang dipasarkan secara digital. Misalnya saja, JS Mikro Sahabat, JS Demam Berdarah, JS Personal Accident, JS Jaga Gamers serta pengembangan produk-produk return of premium (RoP).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News