kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.564.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 16.341   -71,00   -0,44%
  • IDX 7.029   72,63   1,04%
  • KOMPAS100 1.044   14,16   1,38%
  • LQ45 817   15,53   1,94%
  • ISSI 212   1,14   0,54%
  • IDX30 419   8,07   1,96%
  • IDXHIDIV20 501   10,46   2,13%
  • IDX80 119   1,63   1,39%
  • IDXV30 123   1,56   1,28%
  • IDXQ30 138   2,64   1,95%

Menakar Peluang Bisnis dari Kehadiran Bank Emas


Rabu, 15 Januari 2025 / 09:17 WIB
Menakar Peluang Bisnis dari Kehadiran Bank Emas
ILUSTRASI. Pegadaian dapat melakukan kegiatan usaha Bulion yang meliputi Deposito Emas, Pinjaman Modal Kerja Emas, Jasa Titipan Emas Korporasi maupun Perdagangan Emas. PT Pegadaian dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk melihat peluang bisnis baru dari bullion bank atau bank emas.


Reporter: Akmalal Hamdhi, Ferry Saputra, Nadya Zahira | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - Konsep bank emas atau bullion bank telah mulai menarik perhatian di sejumlah negara. Konsep bank emas ini dinilai sebagai alternatif sistem keuangan yang berkelanjutan berbasis aset nyata.

Peluang ini mulai dilirik Indonesia, dimana Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah resmi memberikan izin penyelenggaraan kegiatan usaha bullion atau bank emas kepada PT Pegadaian (persero). Izin tersebut diberikan melalui surat OJK Nomor S-325/PL.02/2024 per 23 Desember 2024. 

Berdasarkan defenisi di dalam POJK 17/2024 disebutkan bahwa usaha bullion meliputi kegiatan usaha yang berkaitan dengan emas yang dilakukan lembaga jasa keuangan. Kegiatan tersebut berupa simpanan emas, pembiayaan emas, perdagangan emas, dan penitipan mas.

Baca Juga: Pegadaian Kantongi Izin Bullion Bank, Produk Baru Tersedia Mulai Kuartal I-2025

Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian, Elvi Rofiqotul Hidaya mengatakan setelah mengantongi izin, pihaknya akan menjalankan bisnis ini mulai kuartal I-2025 ini.

"Pegadaian akan melakukan kegiatan usaha bullion yang meliputi deposito emas, pinjaman modal kerja emas, jasa titipan emas korporasi maupun perdagangan emas," ucapnya kepada Kontan, belum lama ini.

Untuk mendukung bisnis bullion ini, PT Pegadaian akan membangun vault atau tempat penyimpanan emas baru yang memiliki kapasitas 100 ton. 

Vault yang akan dibangun bakal memiliki standar internasional. Dengan demikian, masyarakat dan korporasi dapat memanfaatkan jasa titipan emas hingga deposito emas dengan hati yang tenang.

Baca Juga: Bisnis Bulion Bantu Pegadaian Kejar Laba

Dengan kehadiran bisnis baru ini, PT Pegadaian optimistis dapat memberikan kontribusi positif pada pertumbuhan laba perseroan. PT Pegadaian menargetkan dapat mengantongi pertumbuhan laba sebesar 13% dari prognosa laba 2024 menjadi Rp 5,79 triliun pada 2025.

Sementara itu, untuk pendapatan perseroan, PT Pegadaian membidik kenaikan pendapatan 12% dari prognosa 2024 menjadi Rp 20,4 triliun pada 2025.

Sejauh ini, Evli mengatakan usaha gadai masih menjadi core bisnis perseroan. Dimana 90% portofolio Pegadaian didominasi gadai emas.

Hingga November 2024, transaksi bisnis gadai emas menghasilkan omzet Rp 230 triliun bagi pegadaian. Barang jaminan emas tercatat mencapai 92 ton, serta saldo tabungan emas sebesar 10,3 ton.

Sepanjang rentang waktu yang sama, Elvi memaparkan pegadaian mampu mencatatkan penurunan tingkat non performing loan (NPL) ke level 0,71%. Pencapaian positif tersebut dibarengi jumlah nasabah yang terus bertambah.

Baca Juga: Pengamat: Bullion Bank di Indonesia akan Melengkapi Ekosistem Hilirasi Emas

Hingga November tahun lalu, pegadaian memiliki 15,9 juta orang nasabah jasa gadai. Angka ini mengalami peningkatan 13,2% dibanding periode yang sama pada 2023.

Optimalkan Prospek Bisnis Bullion 

Selain PT Pegadaian, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) juga telah mengajukan lisensi sebagai bullion bank ke OJK dan menargetkan bisnis anyar ini dapat berjalan di tahun 2025.

Chief Economist BSI Banjaran Surya Indrastomo mengatakan bahwa pihaknya akan mengoptimalkan bisnis bullion yang cukup menjanjikan pada tahun 2025 ini.

Apalagi sejauh ini, emas telah lama menjadi instrument investasi pilihan masyarakat Indonesia karena sifatnya yang stabil dan aman dari gejolak, sehingga emas berfungsi sebagai aset lindung nilai.

Baca Juga: Harga Emas Global Kembali Berkilau, Intip Saham-Saham Pilihan Analis

Banjaran memproyeksikan harga emas dunia berpeluang bergerak bullish dari US$ 2.590 - US$ 2.630 per troy ounce pada 2024 menuju level US$ 2.705 - US$ 2.830 per troy ounce pada 2025.

Sementara itu, harga emas Antam diproyeksi bakal terkerek dari level Rp 1,51 juta - Rp 1,53 juta per gram pada 2024 menjadi ke Rp 1,56 juta 0 Rp 1,69 juta per gram pada 2025.

“Emas sudah lama menjadi instrumen investasi favorit masyarakat kita. BSI sebagai salah satu bank yang diberikan arahan oleh pemerintah untuk menyelenggarakan bullion bank, kini sedang melakukan persiapan,” ujar Banjaran seperti dikutip dari website BSI.

Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nicodemus mengatakan, bullion bank akan menjadi opsi yang baik bagi masyarakat dalam menyimpan aset emas di tengah potensi penguatan harga emas.

Baca Juga: Bisnis Bullion Bank Jadi Peluang Baru bagi Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)

"Dengan BRIS menjadi pengelola Utama layanan bank emas, hal ini akan membuat ekosistem keuangan berbasis emas semakin kuat," ujarnya.

Sementara itu, Analis Sinarmas Sekuritas, Isfhan Helmy mengatakan, Langkah BRIS menjadi bank emas bakal mengubah bisnis emas BSI yang sekarang berfokus pada cicilan emas.

Hingga Desember 2024, program cicilan emas BSI telah mencapai 15 ton dan diproyeksikan berlipat ganda menjadi 30 ton pada 2025.

Dengan disetujuinya lisensi bullion bank, BSI menargetkan untuk mengelola hingga 100 ton emas dalam lima tahun ke depan. Ini menjadi peluang pertumbuhan alternatif bagi BSI, baik dalam hal pinjaman maupun pendanaan.

Ekosistem Hilirisasi Emas

Upaya pemerintah mempersiapkan pembangunan bank emas atau bullion bank di Indonesia patut diapresiasi. Hal ini dinilai bisa menjadi opsi bagi masyarakat untuk menyimpan emas sebagai aset karena keuntungan yang menggiurkan.

Menurut Analis Komoditas Keuangan dan Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, dengan adanya bank emas maka akan melengkapi ekosistem hilirisasi mas yang telah dirancang pemerintah.

Menurut Ibrahim, dengan kehadiran bullion bank, maka pemerintah dapat mengetahui berapa anyak masyarakat yang melakukan jual beli emas juga yang melalkukan gadai emas. 

Baca Juga: Pembiayaan Emas BSI Melesat 200%

"Dari situ juga akan tercatat di neraca keuangan bukan lagi berbentuk tonase seperti yang selama ini," tutur Ibrahim kepada Kontan belum lama ini.

Ibrahim menekankan pentingnya bullion bank. Apalagi selama ini di setiap negara yang memiliki cadangan emas besar selalu memiliki bullion bank.

Lebih lanjut, dengan kehadiran bullion bank, pemerintah mendapatkan pemasukan pajak melalui pungutan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh).

Selanjutnya: IHSG Menguat ke 7.006,7 di Pagi Ini (15/1), Seluruh Indeks Sektoral Menguat

Menarik Dibaca: Harga Emas Antam Naik Rp 4.000 Hari Ini 15 Januari 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×