Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sebelumnya, Direktur Utama BRI Sunarso juga telah memastikan bahwa tetap membagikan dividen atas kinerja labanya yang mencapai Rp 60,4 triliun atau tumbuh 17,5% yoy. DPR BRI juga tercatat cukup tinggi di tahun sebelumnya yang mencapai 85,27%
“Laba ini kelak sebagian akan dikembalikan ke negara dan para pemegang saham,” ujarnya.
Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto bilang bahwa untuk saat ini dividen perbankan yang masih menarik adalah Bank Mandiri, BNI, dan BRI. Menurutnya, bank-bank tersebut masih dapat mencatatkan pertumbuhan yang kuat hingga saat ini.
“potensi dividen yield juga masih menarik, diperkirakan bisa mencapai 4% hingga 5% dari harga saat ini,” ujarnya.
Untuk saham-saham tersebut, Pandhu merekomendasikan untuk membelinya saat ada koreksi. Ia juga bilang tidak perlu terlalu khawatir akan koreksi dari saham-saham tersebut karena outlook jangka panjang masih bagus.
BBRI Chart by TradingView
“Telah teruji bertahun-tahun mampu kembali ke level all time high masing-masing,” ujarnya.
Tak banyak berbeda, Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus juga bilang untuk dividen bank yang bisa diincar dengan fundamental kuat pastinya kembali ke bank besar seperti BRI, BNI, Mandiri, maupun BCA.
Hanya saja, ia tidak menutup kemungkinan bagi investor yang mengincar dividen yield besar bisa melihat emiten bank lainnya. Meski, perlu diperhatikan pula tingkat risiko yang dimiliki dari masing-masing bank.
“Apabila ingin mengurangi tingkat risiko, berarti selain dividen yield, juga harus melihat fundamental,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News