Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank kecil berencana mulai mempersiapkan rencana bisnis untuk tahun depan. Sebagian optimis bisa mencatatkan pertumbuhan bisnis tanpa harus melakukan penambahan modal. Sedangkan beberapa bank tengah mempersiapkan aksi korporasi untuk menyokong pertumbuhan mereka tahun depan.
PT Bank Maspion Tbk (BMAS) misalnya optimis dalam menyambut tahun depan. Meskipun belum final, bank kategori BUKU II menargetkan penyaluran kredit tumbuh sekitar 14%-15%. Bank Maspion baru akan membahas rencana bisnis bank (RBB) dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pekan depan.
Baca Juga: Bangkok Bank dikabarkan berniat memborong saham Bank Permata
Herman Halim, Presiden Direktur Bank Maspion mengatakan permodalan perseroan masih cukup untuk mencapai target pertumbuhan kredit di angka tersebut. Oleh karena itu, perseroan belum memiliki rencana untuk menambah permodalan tahun depan.
"Permodalan kami masih cukup. Capital adequacy ratio (CAR) masih di level sekitar 20%-21%," kata Herman pada Kontan.co.id, Rabu (11/12).
Sampai dengan November 2019, penyaluran kredit Bank Maspion telah tumbuh 6,5% secara Year on Year (YoY). Herman berharap sampai akhir tahun kredit bisa tumbuh sekitar 10%.
Adapun penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga November sudah mencapai target tahunan yang ditetapkan perseroan.
Baca Juga: BCA caplok Rabobank Rp 397 miliar
Dalam laporan bulanan Bank Maspion pada Oktober 2019, penyaluran kredit tercatat sebesar Rp 5,1 triliun,meningkat 11,5% dari Rp 4,57 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun DPK tercatat Rp 5,6 triliun, meningkat dari Rp 4,5 triliun pada Oktober 2018.
Pendapatan bunga bersih Bank Maspion tercatat sebesar Rp 203,13 miliar, meningkat dari Rp196,9 miliar pada Oktober 2019. Adapun laba tahun berjalan setelah pajak bersih naik dari Rp 45,9 miliar jadi Rp 47,6 miliar.
Sementara PT Bank Kesejahteraan Ekonomi (BKE) belum menetapkan rencana bisnis final tahun depan karena perseroan tengah dalam proses menyusun aksi korporasi.
"Kita lagi proses corporate action. Nanti saja diinfokan (RBB 2020). Mungkin banyak perubahan rencana bisnis," kata Sasmaya Tuhuleley, Direktur Utama Bank BKE.
Tidak diungkapkan aksi korporasi yang sedang disiapkan. Hanya saja dalam catatan Kontan.co.id, Bank BKE berencana melakukan penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebesar Rp300 miliar.
Baca Juga: Rabobank terima pinangan untuk diakuisisi BCA, ini alasannya
Selain Bank BKE, ada juga bank kecil lain yang ingin melakukan penambahan modal. Bank Yudha Bhakti Tbk (BBYB) misalnya berencana melakukan penambahan modal lewat rights issue untuk bisa masuk kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II.
Lalu ada Bank Amar Indonesia yang berencana melakukan IPO berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News