kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengurai gagal bayar Duniatex Group


Jumat, 09 Agustus 2019 / 19:43 WIB
Mengurai gagal bayar Duniatex Group


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

DMDT juga diketahui membayar benang (yarn) lebih tinggi dibandingkan Sritex. Misalnya, pada 2018 DMDT membeli benang dengan harga Rp 37.112 per kilogram. Sedangkan harga beli benang Sritex senilai Rp 35.231 per kilogram.

Baca Juga: Defisit transaksi berjalan membesar, ini empat faktor penyebabnya menurut Indef

Harga beli benang DMDT juga cenderung meningkat, pada 2016 senilai Rp 33.922 per kilogram, dan senilai Rp 36.451 per kilogram. Di lain sisi, harga jual kain dari DMDT sejak 2016 justru terus merosot hingga kuartal 1/2019.

Sebagai gambaran, Duniatex punya lini produksi yang terintegrasi dari enam entitas perusahaan. Di lini pemintalan (spinning) ada tiga perusahaan yaitu DDST, PT Delta Dunia Textile (DDT), dan PT Delta Dunia Sandang Textile (DDST).

Di lini penenunan ada DMDT, sedangkan di tahap pewarnaan (dyeing and finishing) akhir ada PT Dunia Setia Sandang Asli Textile (DSSAT) dan PT Perusahaan Dagang Dan Perindustrian Damai alias Damaitex.

Baca Juga: Ini penyebab defisit transaksi berjalan melebar di kuartal kedua

“Karena lini produksinya terintegrasi, ketika di ujung (dyeing and finishing) tertekan, di atas (spinning) akan berimbas. Karena tidak semua juga yang dari spinning kami jual ke grup, ada juga yang kami jual ke luar grup,” jelas Alip.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×