kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.966.000   6.000   0,31%
  • USD/IDR 16.765   92,00   0,55%
  • IDX 6.749   26,11   0,39%
  • KOMPAS100 973   5,13   0,53%
  • LQ45 757   3,47   0,46%
  • ISSI 214   1,25   0,59%
  • IDX30 393   1,62   0,42%
  • IDXHIDIV20 470   -0,32   -0,07%
  • IDX80 110   0,74   0,67%
  • IDXV30 115   -0,27   -0,24%
  • IDXQ30 129   0,23   0,18%

Menilik Kinerja Pembiayaan Investasi pada Kuartal I-2025


Selasa, 29 April 2025 / 16:12 WIB
Menilik Kinerja Pembiayaan Investasi pada Kuartal I-2025
ILUSTRASI. President Director PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) Ristiawan Suherman di Jakarta, Rabu (12/6/2024).


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan pembiayaan atau multifinance telah menyampaikan kondisi kinerja pembiayaan investasi pada tiga bulan pertama tahun 2025.

Ambil contoh, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) yang mencatat penyaluran pembiayaan investasi sebesar Rp 983 miliar hingga Kuartal I-2025.  

Head of Investor Relation & Research Adira Finance Sartika Lubis mengatakan bahwa segmen pembiayaan investasi tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, ia tak merinci besaran penurunannya.

"Untuk pembiayaan investasi biasanya digunakan untuk modal usaha,” ujar Sartika kepada Kontan, Jumat (25/4).

Sartika juga menjelaskan, penurunan daya beli masyarakat ikut berdampak pada permintaan pembiayaan secara umum. Menurutnya, para pelaku usaha pun cenderung lebih berhati-hati dalam melakukan ekspansi. 

“Pembiayaan investasi berkontribusi sekitar 13% dari total keseluruhan portofolio perusahaan,” imbuhnya. 

Secara total, Adira Finance menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 7,9 triliun hingga Maret 2025. Namun jumlah ini menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 11 triliun.

Baca Juga: Pembiayaan Investasi Adira Finance Capai Rp 983 Miliar di Kuartal I-2025

Selain itu PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) mencatatkan piutang pembiayaan investasi mencapai Rp 794 miliar pada kuartal I-2025.

Presiden Direktur CNAF, Ristiawan Suherman mengatakan jumlah tersebut tumbuh signifikan sebesar 76% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 452 miliar.

Adapun, penyaluran piutang pembiayaan investasi di CNAF berkontribusi sebesar 7% dari total piutang pembiayaan CNAF hingga Maret 2025 sebesar Rp 11,57 triliun. 

"Pertumbuhan signifikan di tahun 2025 ini menunjukkan bahwa animo masyarakat terhadap pembiayaan investasi masih cukup besar," kata Ristiawan kepada Kontan, Jumat (25/4).

Ristiawan menjelaskan, pembiayaan investasi tersebut digunakan untuk pembelian aset (kendaraan) yang akan digunakan untuk kegiatan produktif. 

"Di tengah situasi makro ekonomi yang tidak stabil saat ini, pencapaian tersebut menunjukkan kami bisa mempertahankan kinerja berkelanjutan," tuturnya.

Di sisi lain penyaluran pembiayaan baru CNAF dibukukan sebesar Rp 2,97 triliun pada kuartal I-2025. Realisasi ini tumbuh sebesar 22% secara YoY jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 2,44 triliun. 

Baca Juga: CNAF Catat Pembiayaan Investasi Rp 794 Miliar pada Kuartal I-2025

Selaras dengan hal ini, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) menyampaikan, dari segi tujuan pembiayaan atau purpose of financing, piutang yang dikelola perusahaan paling banyak tercatat untuk pembiayaan investasi dan modal kerja,

Presiden Direktur BFI Finance Sutadi menjelaskan, pembiayaan investasi dan modal kerja tercatat senilai Rp 19,9 triliun. Kemudian diikuti oleh pembiayaan multiguna sebanyak Rp 4,8 triliun, dan pembiayaan syariah sebesar Rp 784,8 miliar hingga Maret 2025.

"Total piutang dikelola (managed receivables) perusahaan tercatat Rp 25,4 triliun atau tumbuh 12,8% secara YoY," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (25/4).

Sementara itu, BFI Finance juga mencatat pertumbuhan penyaluran baru sebesar Rp 5,9 triliun per kuartal I-2025. jumlah tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 23,6% secara tahunan atau year on year (YoY).

Terlepas dari pertumbuhan tersebut, Sutadi bilang perusahaan tetap waspada dalam mengelola kualitas portofolionya dengan melakukan peningkatan kendali terhadap underwriting kredit. 

Alhasil rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) per 31 Maret 2025 tercatat 0,22%. Persentase NPF ini di bawah rata-rata data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berada di posisi 0,92% per Februari 2025. 

"Performa sepanjang kuartal pertama tahun ini dari kelolaan manajemen risiko serta efisiensi biaya yang kami lakukan untuk menunjang profitabilitas," lanjut Sutadi.

Baca Juga: Didominasi Pembiayaan Investasi dan Modal Kerja, Piutang BFI Finance Tumbuh 12,8%

Selanjutnya: Inflasi Tahunan April 2025 Diramal Meningkat Imbas Diskon Tarif Listrik Berakhir

Menarik Dibaca: Ini Pertolongan Pertama saat Asam Lambung Naik, Penting Diketahui

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×