kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meningkat pesat, bankir paparkan strategi dorong transaksi QRIS


Jumat, 06 Agustus 2021 / 09:48 WIB
 Meningkat pesat, bankir paparkan strategi dorong transaksi QRIS
ILUSTRASI. Fitur Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dari Bank Mandiri


Reporter: Amanda Christabel | Editor: Anna Suci Perwitasari

Hal yang sama juga terjadi pada PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), yang juga menjadi bank penyedia akseptasi QRIS di Tanah Air melalui aplikasi OCTO Mobile yang bisa digunakan di semua merchant berlogo QRIS.

“Di semester satu 2021 ini, pertumbuhan sales volume dengan QRIS meningkat sebesar 4 kali dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya atau secara year on year (yoy),” ujar Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga, Lani Darmawan.

Bank Indonesia (BI) telah menetapkan kebijakan penurunan tarif merchant discount rate (MDR) QRIS untuk merchant kategori Badan Layanan Umum (BLU) dan Public Service Obligation (PSO) dari 0,7% menjadi 0,4% per Juni 2021.

Lani menjelaskan, secara finansial MDR QRIS relatif jauh lebih kecil yang berdampak kepada pendapatan bank penyelenggara. “Terutama karena tidak ada perbedaan MDR untuk kartu kredit atau kartu debit,” tambah Lani.

Di CIMB Niaga, Lani bilang bahwa transaksi QRIS mayoritas diarahkan sebagai pengganti transaksi tunai. “Sehingga banyak menyasar kepada transaksi dengan ticket size yang kecil,” ujar Lani.

Baca Juga: MDR QRIS relatif kecil, CIMB Niaga: Fokus ke transaksi dengan nilai kecil

“Saat pandemi, akselerasi dan adaptasi penggunaan QRIS oleh nasabah dan masyarakat semakin baik. Terutama dengan acceptance QRIS yang sudah inter operable. CIMB Niaga banyak berfokus di transaksi nilai kecil. Yang biasanya tunai di komunitas pedagang kecil di pasar-pasar, rumah ibadah, dan donasi,” ujar dia.

Sekadar informasi tambahan, sesuai dengan kebijakan BI, QRIS untuk pengguna OCTO Mobile juga dapat bertransaksi di merchant hingga Rp 5 juta per transaksi atau Rp 25 juta per hari.

Selain itu, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mengakui juga menyambut baik regulasi tersebut dalam mendukung pemerintah untuk membentuk cashless society.

“BCA juga telah bekerjasama dengan sekitar 360.000 merchant yang tersebar di Indonesia,” ujar Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn.

Bank berkode emiten BBCA ini mencatat, transaksi QRIS per Juni 2021 yang dilakukan oleh nasabah BCA mencapai angka Rp 1,3 triliun. “Terkait dengan implementasi MDR, pada prinsipnya kami mengikuti ketentuan regulator Bank Indonesia,” tambah Hera.

Sejalan dengan regulasi ini, transaksi QRIS BCA menerapkan MDR ke semua aplikasi pembayaran pada kategori merchant usaha kecil, menengah, dan besar yaitu 0,7%.

Sementara itu untuk aplikasi pembayaran pada kategori merchant usaha mikro, bantuan sosial, donasi sosial, dan nirlaba adalah 0%. Untuk aplikasi pembayaran pada merchant pendidikan sebesar 0,6%, dan untuk aplikasi pembayaran pada kategori merchant stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) adalah 0,4%.

“Kami juga memperkirakan akan lebih banyak lagi transaksi non-tunai dan tanpa kartu yang akan menjadi bagian signifikan dalam kehidupan normal baru. BCA akan terus berinovasi menyiapkan berbagai inisiatif untuk mendukung kebutuhan nasabah terkini,” tutup Hera.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×