kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   12.000   0,53%
  • USD/IDR 16.595   3,00   0,02%
  • IDX 8.169   29,39   0,36%
  • KOMPAS100 1.115   -0,85   -0,08%
  • LQ45 785   2,96   0,38%
  • ISSI 288   0,88   0,31%
  • IDX30 412   1,48   0,36%
  • IDXHIDIV20 463   -0,53   -0,11%
  • IDX80 123   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 129   -0,13   -0,10%

Menkeu Buka Peluang Tempatkan SAL ke BPD, Begini Respons Bank Jakarta


Rabu, 08 Oktober 2025 / 07:14 WIB
Menkeu Buka Peluang Tempatkan SAL ke BPD, Begini Respons Bank Jakarta
ILUSTRASI. Gubernur Jakarta Pramono Anung, Wagub Jakarta Rano Karno, dan sejumlah pejabat dari OJK maupun Pemprov Jakarta saat meresmikan logo dan nama baru Bank DKI menjadi Bank Jakarta. Bank Jakarta merespons rencana Menteri Keuangan Purbaya menempatkan Saldo Anggaran Lebih (SAL) ke Bank Pembangunan Daerah (BPD).


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Jakarta buka suara terkait rencana Menteri Keuangan menempatkan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) ke Bank Pembangunan Daerah (BPD). Di mana, Bank Jakarta menjadi salah satu yang bakal kecipratan.

Direktur Utama Bank Jakarta Agus H. Widodo mengungkapkan sejatinya tidak ada permohonan tambahan likuiditas dari Bank Jakarta. Mengingat, Loan to Deposit Ratio (LDR) dari Bank Jakarta juga terbilang longgar sekitar 73,6% per Agustus 2025.

Sebagai informasi, Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun Bank Jakarta pada periode tersebut senilai Rp 72,9 triliun. Sementara yang sudah digunakan untuk kredit senilai Rp 46,7 triliun.

Baca Juga: Setelah Himbara, Menkeu Purbaya Akan Pindahkan SAL dari BI ke Bank Pembangunan Daerah

“Saat ini posisi likuiditas Bank Jakarta berada pada level yang sehat, dengan rasio LDR yang terjaga,” ujar Agus saat dihubungi KONTAN (7/10).

Meski demikian, Agus tetap menyambut baik rencana penempatan dana tersebut. Ia memandang langkah tersebut merupakan bentuk kepercayaan dan dukungan strategis pemerintah terhadap peran Bank Jakarta dalam menjaga stabilitas sistem keuangan daerah.

Agus melanjutkan,  penempatan dana pemerintah pusat akan menjadi stimulus positif yang dapat mengakselerasi fungsi intermediasi, terutama dalam penyaluran pembiayaan ke sektor produktif seperti UMKM, perdagangan, industri, dan sektor jasa yang berkontribusi langsung terhadap ekonomi daerah.

“Fokus kami adalah memastikan bahwa setiap penyaluran kredit memiliki dampak nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan ekonomi Jakarta,” ujar Agus.

Baca Juga: Dapat Guyuran Dana dari Pemerintah, Bank Jakarta Akan Salurkan ke Sektor Produktif

Sebagai informasi, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi bilang saat ini sudah ada dua BPD yang bakal mendapat guyuran dana tersebut. Adapun, rata-rata likuiditas yang bakal ditempatkan ke BPD sekitar Rp 5 triliun hingga Rp 10 triliun untuk tiap bank.

Selanjutnya: Sejahteraraya (SRAJ) Lunasi Obligasi Jatuh Tempo Senilai Rp 407,9 Miliar

Menarik Dibaca: Siap Serbu! Promo Gokana 10.10 Mulai 9-11 Oktober, Menu Favorit Serba Rp 10.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×