kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meski ada pandemi, pembiayaan industri gadai mencapai Rp 58 triliun


Kamis, 07 Januari 2021 / 14:34 WIB
Meski ada pandemi, pembiayaan industri gadai mencapai Rp 58 triliun
ILUSTRASI. Meski menghadapi pandemi corona, namun pembiayaan industri gadai terus menanjak.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski menghadapi pandemi corona, namun pembiayaan industri gadai terus menanjak. Bahkan, nilai pembiayaan gadai naik hingga dua digit mendekati akhir tahun 2020.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pembiayaan industri gadai mencapai Rp 58 triliun hingga November 2020, naik 16,34% yoy dibandingkan realisasi tahun lalu Rp 49,85 triliun. Pergadaian pemerintah berkontribusi 99,48% dari total pembiayaan, sisanya pergadaian swasta.

Sekretaris Perkumpulan Perusahaan Gadai Indonesia (PPGI) Holilur Rohman menyebut, kenaikan nilai pembiayaan berkat kontribusi dari gadai milik pemerintah. Mengingat, gadai pelat merah tersebut menyediakan produk beragam seperti gadai berlian, emas hingga efek.

"Varian produk pergadaian pemerintah ini memang menopang karena variannya banyak. Semisal, gadai efek saja sudah diterima masyarakat, makanya pembiayaan tetap tumbuh," kata Holilur, Rabu (6/1).

Baca Juga: Mudahkan pelayanan, Pegadaian kembangkan bisnis berbasis digital

Sementara varian gadai swasta lebih sedikit, seperti gadai laptop, handphone dan barang lainnya karena mereka punya banyak gudang untuk penempatan barang gadaian. Namun pembiayaan secara industri, tidak bisa dibedakan antara swasta dan pemerintah karena keduanya saling mengisi dan punya pasar masing - masing.

Yang jelas, bisnis gadai diperkirakan akan terus bergerak karena industri ini menjawab kebutuhan akan uang tunai di masyarakat. Dengan mengadaikan barang, mereka bisa dapat uang kas secara mudah.

"Misalnya, pekerja informal butuh cashflow, kebutuhan itu harus segera dipenuhi dan industri ini menjawabnya," lanjut Holilur.

Ke depan, diperkirakan kebutuhan akan uang tunai melalui gadai akan semakin meningkat. Sebab, masyarakat butuh dana mendesak baik untuk biaya anak sekolah, kebutuhan lebaran serta panen.

Selanjutnya: Pegadaian gandeng IWAPI untuk dorong UMKM naik kelas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×