kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meski imbal hasil minus, premi unitlink masih bertumbuh


Selasa, 08 Juni 2021 / 16:01 WIB
Meski imbal hasil minus, premi unitlink masih bertumbuh


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Hingga Mei 2021, imbal hasil asuransi unitlink masih minus. Merujuk data Infovesta, rata-rata imbal hasil unitlink pendapatan tetap sebesar -0,24% ytd, unitlink campuran -1,68% ytd dan unitlink saham -1,72% ytd.

Meskipun masih memberikan imbal hasil yang minus, tampaknya hal tersebut tidak mempengaruhi pendapatan premi dari unitlink. Justru, premi unitlink di beberapa perusahaan asuransi jiwa masih tumbuh dan memberikan kontribusi yang lebih besar dibandingkan produk asuransi tradisional lainnya.

Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) di kuartal I 2021, pendapatan premi unitlink tumbuh 31,7% yoy menjadi Rp 35,83 triliun dari periode sama tahun lalu Rp 27,20 triliun. Jika melihat dari total pendapatan premi, unitlink mendominasi dengan kontribusi sebesar 62,37%.

“Produk unitlink kian digemari masyarakat karena pelanggan mendapatkan dua manfaat sekaligus, yaitu produk asuransi dan produk investasi,” ujar Ketua AAJI Budi Tampubolon dalam konferensi pers virtual, Rabu (8/6).

Baca Juga: Bisnis asuransi jiwa kembali menggeliat, ini faktor pendorongnya

Ketua Bidang R&D, Pelaporan dan IT AAJI Edy Tuhirman menambahkan, ke depan produk unitlink masih banyak diminati melihat hasil positif pendapatan premi yang didapat perusahaan asuransi jiwa pada kuartal I 2021. Ia juga yakin imbal hasil unitlink akan jauh lebih baik dari tahun lalu.

“Imbal hasil kalau tahun lalu betul minim karena kita lihat IHSG juga turun sampai level 4.000-an. Tapi sekarang udah kembali ke track-nya di daerah hijau,” tambah Edy.

PT Asuransi BRI Life (BRI Life) menjadi salah satu perusahaan asuransi yang mencatat pertumbuhan premi unitlink hingga 60% yoy menjadi Rp 800 miliar di kuartal I 2021, dengan pemegang polis berumur di bawah 40 tahun mendominasi sekitar 60%. Sebagai informasi, total premi yang sudah dibukukan BRI Life di periode sama tahun lalu mencapai Rp 2,1 triliun.

“Ini ditopang oleh pertumbuhan new business  dan persistency renewal yang cukup baik,” ujar Direktur Utama BRI Life, Iwan Pasila kepada KONTAN.

Pertumbuhan premi unitlink di BRI Life juga sejalan dengan pertumbuhan pemegang polis baru yang meningkat secara signifikan. Hingga April 2021, sudah ada peningkatan sekitar 50% pemegang polis baru atau sekitar 100.000 pemegang polis.

“Minat unitlink memang masih ada, namun perlu ditopang dengan proses penjualan yang baik dan benar serta saran penempatan dana sesuai preferensi risiko nasabah,” tambah Iwan.

Hal yang sama juga dialami PT Asuransi Allianz Life Indonesia yang mencatat peningkatan pendapatan premi bruto unitlink sebanyak 75% yoy pada periode tiga bulanan pertama di 2021 dan diikuti dengan pertumbuhan pemegang polis. Premi unitlink tersebut berkontribusi sebanyak 94% dari keseluruhan pendapatan premi bruto yang didapatkan Allianz di kuartal I 2021.

“Kontribusi unitlink yang besar dikarenakan produk unit link adalah produk yang dapat memenuhi kebutuhan perlindungan asuransi yang sesuai untuk nasabah,” ujar Bianto Surodjo, Chief of Partnership Distribution Officer Allianz Life Indonesia.

Baca Juga: Hingga Maret 2021, dana kelolaan asuransi jiwa menyentuh Rp 487,16 triliun

Sedikit berbeda, PT BNI Life Insurance meskipun mencatat pertumbuhan pendapatan premi namun mengalami koreksi untuk jumlah pemegang polis produk unitlink. Pemegang polis unitlink di BNI Life hingga Mei 2021 mencapai 117.000 polis atau turun 5,6% yoy. Sedangkan pendapatan premi unitlink BNI Life tumbuh 33,6% yoy menjadi lebih dari Rp 550 miliar.

Direktur Bisnis BNI Life Neny Asriani mengatakan, sejatinya minat nasabah untuk membeli produk asuransi unitlink masih sangat bagus. Menurutnya, pada masa pandemi ini banyak masyarakat merasakan manfaat produk asuransi dan investasi.

“Masyarakat kian sadar pentingnya memiliki asuransi jiwa dan dalam situasi yang tidak pasti investasi harus tetap dilakukan, salah satu alternatif bagi masyarakat untuk mendapatkan perlindungan jiwa sekaligus untuk berinvestasi dan mendapatkan perlindungan kesehatan tambahan bisa dilakukan melalui produk asuransi unitlink,” kata Neny.

Selanjutnya: Kinerja unitlink saham dan unitlink campuran melempem pada bulan lalu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×