Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
Sedangkan buat bank swasta mereka mesti merogoh kocek likuiditasnya sendiri. Meski demikian, sejumlah bank swasta lainnya cukup berminat menggelar kerja sama serupa. Fasilitas penjaminan hingga 80% tunggakan, dan premi yang dibayar pemerintah jadi daya tarik.
“Eksposur UMKM kami sebenarnya tidak besar hanya sekitar 14% dari portofolio, namun kami memang berencana ikut serta dalam program penjaminan tersebut. Kami akan masuk ke segmen UMKM dengan sangat selektif,” kata Direktur Business Support PT Bank Woori Saudara 1906 Tbk (SDRA) Sadhana Priatmadja.
Baca Juga: OJK: Dengan restrukturisasi kredit, kewajiban pencadangan berkurang Rp 103 triliun
Sementara Direktur PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) Efdinal Alamsyah juga mengaku tengah menjajaki kerja sama serupa. Senada, ia pun mengaku perseroan bakal sangat selektif menyalurkan kredit anyar kepada UMKM.
Adapun Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Rahayu Puspasari bilang bagi bank yang berminat berpartisipasi dalam program ini dapat langsung berhubungan dengan para perusahaan penjamin.
“Prinsipnya B2B, sejauh bank dapat memenuhi kriteria sesuai PMK 71/2020 bisa langsung berhubungan dengan Askrindo, dan Jamkrindo,” katanya.
Baca Juga: DPK bank cilik menciut sementara bank jumbo menggemuk, ini kata bankir
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News