kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Meski masih menantang, bankir ramal DPK tahun ini tumbuh lebih tinggi dari 2019


Minggu, 05 Januari 2020 / 16:25 WIB
Meski masih menantang, bankir ramal DPK tahun ini tumbuh lebih tinggi dari 2019
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah Bank BCA di Tangerang Selatan, Jumat (8/11). Walau kondisi masih menantang, bankir ramal DPK tahun ini tumbuh lebih tinggi dari 2019./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/08/11/2019.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki tahun 2020, perbankan lebih optimis ceruk penggalangan dana masyarakat lebih besar. Tanda-tanda ini sudah tercermin dari pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang sudah mulai terkerek di akhir tahun lalu.

Data Bank Indonesia (BI) mencatat per November 2019 DPK sudah tumbuh menembus 6,4% secara year on year (yoy) menjadi Rp 5.752,1 triliun. Salah satunya ditopang dari dana murah atau current account and saving account (CASA) naik menjadi Rp 3.225,9 triliun atau tumbuh 6,49% dari periode November 2018 sebesar Rp 3.029,2 triliun.

Baca Juga: Mau bayar tagihan dengan praktis? Bisa pakai QR BCA

Alhasil, porsi CASA perbankan terhadap DPK pun kini sudah mencapai 56,08% atau naik sekitar 6 basis poin (bps) secara tahunan.

Sejumlah bank yang dihubungi Kontan.co.id memastikan bahwa dana murah bakal menjadi sasaran utama dalam meningkatkan DPK. Benar saja, hingga November 2019 lalu deposito perbankan memang tumbuh melambat dari 6,7% yoy di Oktober 2019 menjadi 6,3% yoy.

Ambil contoh PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang memproyeksi DPK di tahun 2020 bakal tumbuh sekitar 6%-7%. Direktur BCA Santoso Liem beranggapan, meski potensi pertumbuhan terbuka, faktanya kondisi ekonomi di 2020 masih akan menantang.

"Kami fokus menjaga posisi likuiditas dan permodalan yang solid dan kualitas kredit yang sehat untuk menopang kinerja bisnis BCA," terangnya kepada Kontan.co.id, Jumat (3/1) lalu.

Baca Juga: Aksi cepat Askrindo, Bank Mandiri dan Perhutani tangani korban banjir dan longsor

Sebagai catatan saja, sampai dengan November 2019 BCA sudah berhasil membukukan DPK sebesar 684,38 triliun. Jumlah tersebut meningkat sebesar 11,36% dari periode tahun sebelumnya.

Dari jumlah tersebut, rasio CASA BCA tetap tinggi yakni mencapai lebih dari 84% dari total DPK. Dengan dominasi terdapat pada dana tabungan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×