Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Sementara itu, PT Bank OCBC NISP Tbk justru meramal DPK akan tumbuh lebih tinggi dari pencapaian di 2019. Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengatakan hal ini salah satunya didorong oleh peran teknologi yang semakin besar.
"CASA tetap menjadi fokus kami sehingga diharapkan bisa terus membaik," kata Parwati.
Sekadar informasi saja, per November 2019 OCBC NISP membukukan DPK sebesar Rp 124,7 triliun. Masih tumbuh sangat tipis dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 121,63 triliun alias naik 2,52% yoy saja.
Tak ketinggalan, bank menengah lain malah memproyeksi DPK bisa tumbuh tinggi tahun ini. PT BPD Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) misalnya yang menargetkan DPK naik 9%-10% di 2020. Dengan rasio CASA ditargetkan ada di kisaran 45%-50%.
Baca Juga: WhatsApp-an sembari transfer bisa saja, asal instal BCA Keyboard
Sekretaris Perusahaan Bank BJB Muhammad Asadi Budiman menuturkan, di awal kuartal I 2020 ini diprediksi bunga masih akan stabil. Momentum ini menjadi kesempatan yang baik bagi perbankan untuk lebih giat menghimpun dana masyarakat.
Senada, Direktur Keuangan sekaligus Pgs. Direktur Utama PT BPD Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) Ferdian Timur Satyagraha secara singkat bilang bahwa DPK di tahun ini minimal tumbuh 10% secara yoy. "Dengan CASA minimal di level 74%," tuturnya.
Ferdian juga mengatakan di tahun 2020 pihaknya akan memperbesar nasabah milenial dengan target sebanyak 5 juta nasabah. Caranya, tak lain dengan memperkuat fasilitas digital banking perseroan.
Baca Juga: Bantu korban banjir, BRI beri pengobatan gratis di Tambun, Bekasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News