CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.386.000   -14.000   -1,00%
  • USD/IDR 16.295
  • IDX 7.288   47,89   0,66%
  • KOMPAS100 1.141   4,85   0,43%
  • LQ45 920   4,23   0,46%
  • ISSI 218   1,27   0,58%
  • IDX30 460   1,81   0,40%
  • IDXHIDIV20 553   3,30   0,60%
  • IDX80 128   0,57   0,44%
  • IDXV30 130   1,52   1,18%
  • IDXQ30 155   0,78   0,50%

Meski Melambat, Perbankan Optimistis Pertumbuhan Giro akan Kembali Normal


Rabu, 29 November 2023 / 19:04 WIB
Meski Melambat, Perbankan Optimistis Pertumbuhan Giro akan Kembali Normal
ILUSTRASI. Kondisi likuiditas perbankan tengah dibayangi pengetatan dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mini.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi likuiditas perbankan tengah dibayangi pengetatan dengan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mini. Per Oktober 2023, DPK perbankan hanya tumbuh 3,9% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 7.982,3 triliun. 

Simpanan dalam bentuk giro tumbuh paling lambat yakni hanya sekitar 1,8% YoY menjadi Rp 2.399,1 triliun. Pertumbuhan tersebut melambat signifikan dari bulan sebelumnya yang bisa tumbuh hingga 11%.

Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Didik Madiyono melihat perlambatan pertumbuhan giro merupakan strategi korporasi untuk mengoptimalkan cash internal untuk investasi dan modal kerja.

Baca Juga: Laba BTN (BBTN) Naik Tipis Jadi Rp 2,3 Triliun hingga Kuartal III 2023

Jika melihat dari sisi ekonomi, Didik menjelaskan bahwa kondisi ini sejatinya tergolong positif. Sebab, itu bisa berpotensi untuk mendorong peningkatan aktivitas produksi.

Menurutnya, pertumbuhan tersebut akan menuju normalisasi sejalan dengan berjalannya pemulihan ekonomi. Ia memproyeksikan pertumbuhan DPK akan berjalan kembali ke level normal yang ada di kisaran 7% hingga 9%.

“Tantangannya tentu ada pada pengelolaan likuiditas yang prudent dari sisi internal bank,” ujar Didik, Rabu (29/11).

Direktur Institusional Bank PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Hakim Putratama mengungkapkan bahwa biasanya giro memang biasanya digunakan untuk dana operasional. Di mana, simpanan tersebut akan keluar masuk sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Hanya saja, ia optimistis bahwa simpanan giro milik BTN akan tetap tumbuh seiring dengan banyaknya perusahaan dan institusi yang akan diajak kerjasama dengan salah satu bank pelat merah tersebut.

“Kami cukup ekspansif dalam penggalangan DPK khususnya giro,” ujar Hakim.

Per September 2023, BTN mencatat simpanan giro ada senilai Rp 118 triliun. Angka tersebut mengalami peningkatan sekitar 20,6% YoY dari periode sama tahun lalu yang senilai Rp 97,8 triliun.

Baca Juga: BTN Siap Memanfaatkan Peluang dari Momentum Stimulus Properti

Sementara itu, EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn juga berharap pertumbuhan dana murah (CASA) dalam hal ini giro masih tetap solid ke depan. 

Per September 2023, BCA mencatat peningkatan giro sekitar 6,1% YoY. Pertumbuhan tersebut selaras dari nilai transaksi secara berkelanjutan, khususnya di segmen nasabah bisnis.

“Ini sejalan dengan volume transaksi yang terus bertumbuh yang secara konsisten,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[ntensive Boothcamp] Business Intelligence with Ms Excel Sales for Non-Sales (Sales for Non-Sales Bukan Orang Sales, Bisa Menjual?)

[X]
×