kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   18.000   1,19%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Meski Mudah, Tak Jarang Pedagang Lebih Memilih Pembayaran Tunai Dibandingkan QRIS


Jumat, 22 Maret 2024 / 16:14 WIB
Meski Mudah, Tak Jarang Pedagang Lebih Memilih Pembayaran Tunai Dibandingkan QRIS
ILUSTRASI. Pelanggan bertransaksi menggunakan QRIS?saat berbelanja di?sebuah supermarket di Jakarta, Rabu (13/3/2024).Meski Mudah, Tak Jarang Pedagang Lebih Memilih Pembayaran Tunai Dibandingkan QRIS.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keberadaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) menjadi salah satu sistem pembayaran perlu diakui semakin membentuk adanya cashless society. Bagi merchant atau pedagang, masih ada beberapa hal yang membuat mereka lebih senang menerima pembayaran tunai.

Cashless society adalah fenomena masyarakat memanfaatkan pembayaran digital saat melakukan transaksi keuangan, sehingga penggunaan uang tunai minim terjadi. Namun, fenomena yang belum merata tersebut pun pada akhirnya menyebabkan kebutuhan uang tunai tetap ada.

Hal tersebut yang pada akhirnya membuat para pedagang ini masih senang menerima uang tunai. Sebab, cash flow dari uang tunai dinilai lebih cepat dibandingkan QRIS yang membutuhkan waktu untuk pencairannya.

Baca Juga: Beli SBN di BRImo Bisa Dapat Cashback dari BRI

Rahmat, salah satu pedagang warteg di daerah Kemanggisan, mengaku bahwa dirinya masih suka jika pembelinya membayar menggunakan uang cash. Menurunya, uang yang masuk dari pembayaran QRIS terkadang lama untuk cairnya.

“Biasa baru bisa dicairkan besok, padahal kan perlu uang juga untuk beli bahan masak,” ujarnya sambil tertawa.

Menariknya, Rahmat tak memajang kode pembayaran QRIS di tempat yang mudah dilihat. Ia justru menempatkan kode tersebut di ujung etalase dekat dapur dan tidak tampak dari pintu masuk warteg.

Alhasil, tak banyak juga pembeli yang mengetahui bahwa warteg tersebut menyediakan pembayaran QRIS. Saat KONTAN datang pun, dari sepuluh pembeli yang datang, hanya ada dua pembeli yang menggunakan QRIS. 

Baca Juga: Layani Nasabah, EDC dan QRIS BRI Beredar di Mall dan UMKM

Memang, ia menyadari bahwa sejak dirinya menyediakan pembayaran QRIS ada dampak terhadap mendongkraknya penjualan. Sebagai informasi, Rahmat baru menyediakan pembayaran melalui QRIS sekitar 4 bulan.

Cerita serupa juga berasal dari salah satu pedagang pecel lele di kawasan Bendungan Hilir. Pedagang yang tak mau disebutkan identitasnya tersebut mengungkapkan bahwa dia tetap membutuhkan uang tunai untuk membayar upah harian karyawannya.

Ia mengaku bahwa pembayaran QRIS cukup menyulitkan. Dengan alasan yang sama, ia bilang bahwa uang transaksi yang masuk QRIS baru akan cair sehari setelahnya.

Lebih ekstrem lagi, kode pembayaran QRIS yang dimiliki justru sama sekali tak ditampakkan. Ia menaruh kode QRIS di bawah tumpukan nota dan kalkulator untuk menghitung pesanan pembeli.

Baca Juga: Meski Jakarta Kota besar, Pemasaran QRIS Tetap Terkendala

Dengan demikian, tak ada satupun pembeli yang tahu bahwa pecel lele tersebut menyediakan pembayaran QRIS. Hanya orang-orang tertentu yang sudah jadi pelanggan yang akhirnya membuat pedagang itu luluh untuk menerima pembayaran melalui QRIS.

“Kalau bisa uang tunai saja, buat belanja juga ini,” ujarnya.

Fenomena tersebut memang telah disadari dan dievaluasi oleh Bank Indonesia (BI). Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta mengatakan saat ini pihaknya sedang mendorong penyedia jasa pembayaran (PJP) QRIS seperti bank untuk mempercepat masuknya uang masuk ke merchant setelah transaksi selesai.  

Berdasarkan catatannya, hampir 55% PJP sudah bisa menyelesaikan settlement atau proses penyelesaian dari transaksi pembayaran QRIS pada hari yang sama. Bahkan, ada beberapa bank yang mampusettlement dua kali dalam sehari sebagai upaya percepatan.

Baca Juga: Meski Jakarta Kota besar, Pemasaran QRIS Tetap Terkendala

"Terkait QRIS memang kalau kita lihat saat ini PJP sedang berusaha meningkatkan disbursement dananya ke merchant," ucap Fili, Rabu (20/3).

Setali tiga uang, Senior Vice President Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri Thomas Wahyudi bilang pihaknya terus berupaya meningkatkan layanan QRIS agar semakin nyaman bagi para merchant dengan mendorong adopsi Livin' Merchant oleh para pelaku usaha retail dan UMKM. 

Ia mengungkapkan fasilitas QRIS Livin' Merchant sudah dilakukan pencairan sebanyak 3 kali dalam 1 hari yang sama, yaitu pada pukul 08:00 WIB, 16.00 WIB dan 20:00 WIB.

Tak hanya itu, setiap pedagang juga dapat melakukan pendaftaran QRIS dengan sangat melalui handphone dengan klaim waktu di kisaran 10 hingga 15 menit.

“Harapan kami atas upaya ini dapat mendorong pertumbuhan penggunaan QRIS di Bank Mandiri yang saat ini dengan total 8 juta merchant,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×