Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kredit konsumsi dengan tujuan multiguna masih mampu mencatatkan pertumbuhan positif meski di tengah pandemi. Berdasarkan data Bank Indonesia, pada Desember 2020 kredit multiguna tumbuh 39,6% year on year (yoy) menjadi Rp 890,2 triliun.
Padahal kredit modal kerja maupun kredit investasi terkontraksi masing-masing minus 4,9% yoy dan minus 1,0% yoy di priode sama. Begitupun dengan kredit konsumsi dengan tujuan kendaraan bermotor ikut melorot 24,4% yoy karena dampak Covid-19. Hanya kredit kepemilikan rumah (KPR) yang tumbuh 3,4% jauh dibawah kinerja kredit multiguna.
Biasanya kredit multiguna lebih banyak digarap oleh bank pembangunan daerah (BPD). Lantaran menggunakan syarat pengajuan berupa surat keputusan (SK) pengangkatan Aparatur Sipil Negara (ASN). Maklum BPD menjadi penempatan payroll ASN di daerah sehingga sumber pengembalian kredit berasal dari gaji yang diterima pegadai setiap bulannya.
Baca Juga: Sebagian debitur restrukturisasi kesulitan bangkit, bank pantau potensi kenaikan NPL
PT BPD Sumatera Utara (Bank Sumut) misalnya mencatatkan penyaluran kredit multi guna senilai Rp 13,35 triliun hingga Maret 2021. Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Syahdan Siregar bilang, nilai itu tumbuh 0,4 % yoy dibanding Maret 2020 sebesar Rp 13,3 triliun.
“Target sampai akhir tahun untuk kredit multiguna sebesar Rp 13,73 triliun. Upaya pencapaian dengan mengoptimalkan pendekatan terutama kepada debitur existing, dan promosi,” ujar Syahdan kepada Kontan.co.id pada Jumat (23/4).
Asal tahu saja pada 2020 lalu, Bank Sumut membukukan kredit multiguna sebesar Rp 13,22 triliun. Nilai itu tumbuh tipis dibandingkan 2019 sebesar Rp 13,17 triliun. Adapun NPL dari kredit ini hanya 0,27% di penghujung tahun lalu.
Tak mau kalah, PT BPD Sumatera Selatan dan Bangka Belitung juga aktif menyalurkan kredit multiguna.
Direktur Pemasaran Bank Sumsel Babel Antonius Prawiro Argo menyebutkan, hingga Maret 2021 kredit multiguna tumbuh 0,71% dibandingkan posisi Desember 2020.
“Namun pertumbuhan tersebut tidak terlalu signifikan dibandingkan posisi bulan maret tahun lalu. Dampak yang ditimbulkan akibat pandemi Covid-19 tidak terlalu berpengaruh terhadap penyaluran kredit multiguna, karena sumber pembayaran gaji tetap dan payroll di Bank Sumsel Babel,” ujar Antonius kepada Kontan.co.id pada Jumat (25/4).
Ia menambahkan, debitur menggunakan fasilitas kredit ini untuk memenuhi kebutuhan di masa pandemi. Kebutuhan itu mulai dari biaya pendidikan anak, kebutuhan rumah tangga, hingga kebutuhan lainnya.
“Target sampai akhir tahun untuk Kredit Multiguna tumbuh sebesar 4% dari tahun 2020 yaitu sebesar Rp 425 miliar. Salah satu upaya untuk mencapainya dengan melakukan program promo suku bunga,” kata Antonius.
Asal tahu saja, data Bank Indonesia menunjukkan kredit multiguna perbankan pada Maret 2021 tumbuh 1,1% yoy menjadi Rp 892,5 triliun. Bila dibandingkan secara kuartalan, kredit multiguna ini tumbuh 0,26% QoQ dibandingkan kuartal keempat 2020.
Selanjutnya: Bankir yakin biaya dana bisa terus turun, ini pendorongnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News