kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski terdampak pandemi, bisnis remitansi bank plat merah tetap positif


Jumat, 07 Agustus 2020 / 17:46 WIB
Meski terdampak pandemi, bisnis remitansi bank plat merah tetap positif
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah di Bank Rakyat Indonesia (BRI). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

Tetapi, Eko mengungkap bahwa saat ini tren pertumbuhan bisnis remitansi memang cenderung melambat sebagai dampak dari pandemi. "Tren pertumbuhan bisnis remitansi cenderung melambat dibandingkan dengan growth tahun sebelumnya karena sejak awal tahun 2020 beberapa negara sudah melakukan lockdown dan membatasi aktivitas masyarakatnya termasuk Pekerja Migran Indonesia (PMI)," terangnya. 

Strategi BNI untuk menghadapi kendala tersebut adalah dengan menggalakkan digitalisasi remitansi melalui aplikasi BNI Mobile Remittance (MoRe) di BNI Singapore dan bekerjasama dengan perusahaan teknologi finansial (tekfin) di seluruh dunia. Hasilnya, pada Juni 2020 transaksi melalui BNI MoRe mengalami pertumbuhan sebesar 95,1% yoy dibandingkan semester I 2019. 

Baca Juga: Ada pandemi, multifinance tak agresif menyalurkan pembiayaan ke sektor produktif

Begitu juga dengan perusahaan tekfin yang bekerjasama dengan BNI untuk membantu Diaspora Indonesia mengirimkan uang ke Indonesia secara digital mengalami pertumbuhan transaksi yang cukup signifikan diantaranya di Taiwan (tumbuh 55,9%), Korea Selatan (tumbuh 557,7%), United Kingdom dan Eropa (tumbuh 56.3%) serta United States (tumbuh 147,4%).

Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) malah mengatakan pertumbuhan remitansi meskipun di tengah pandemi. Hingga akhir Mei, transaksi remitansi dari para PMI yang dilayani BRI tumbuh 102% secara tahunan. Volumenya juga mengalami peningkatan sebesar 117%.

SEVP Treasury & Global Services BRI Listiarini Dewajanti mengatakan, kenaikan tersebut terjadi karena counterpart remitansi yang bekerjasama dengan BRI mempunyai aplikasi online.

Pendapatan berbasis fee yang diperoleh BRI dari layanan remitansi itu juga meningkat. Namun, Listiarini tidak merinci angkanya. Tahun ini, BRI tetap menargetkan jumlah dan volume transaksi remitansi tumbuh dua digit.

Baca Juga: Bank Sinarmas edukasi nasabah UMKM berbisnis online

Namun, dari sisi fee based income diproyeksi hanya akan tumbuh satu digit karena saat ini sudah berkembang tren digitalisasi pembayaran cross border.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×