kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski turun, NIM perbankan di Indonesia masih tertinggi di ASEAN


Selasa, 29 Oktober 2019 / 22:58 WIB
Meski turun, NIM perbankan di Indonesia masih tertinggi di ASEAN
ILUSTRASI. Petugas teller menghitung uang di salah satu bank di Jakarta, Jumat 14/6). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan, pertumbuhan penyaluran kredit bank hingga bulan kelima tahun ini mencapai 11,5% secara year on year, lebih kuat dibandingkan dengan per Apr


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto

"Tahun lalu ada gejala kenaikan tinggi bunga kredit, makanya kami cepat naikkan tinggi sekali sehingga bisa menarik dana masyarakat cukup besar," katanya.

Namun, saat ini pihaknya sudah menurunkan tingkat bunga deposito untuk meringankan beban bunga, setidaknya dalam satu tahun terakhir perseroan sudah menyesuaikan bunga deposito sekitar 75 basis poin (bps) secara rata-rata.

Baca Juga: Beban bunga tumbuh tinggi, laju NII perbankan mulai seret

Bukan cuma bank di dalam negeri saja, negara kawasan Asia Tenggara atau Asean pun juga mengalami penurunan NIM. Analis DBS Group Singapura Rui Wen Lim dalam menyatakan dampak persaingan bunga di industri perbankan Singapura dan pelemahan ekonomi global bakal berimbas terhadap NIM.

"Menurut analisa kami, suku bunga pinjaman yang ditawarkan di seluruh bank Singapura telah menurun sebesar 20-30 basis poin dalam dua kuartal pertama 2019," tulis Rui dalam risetnya yang dirilis Rabu (23/10) lalu.

Meski begitu secara rata-rata, bank di Singapura sudah berhasil mencatatkan peningkatan NIM sebesar 1-7 bps dari periode akhir 2018 ke kuartal I 2019. Namun, tekanan NIM masih akan berlanjut sampai dengan tahun 2020 mendatang tergantung pada penurunan tingkat bunga di pasar.

Baca Juga: Fee Based Income (FBI) bank melaju kencang

"Setiap penurunan 25 bps di bunga kredit, akan ada dampak penurunan 1-3 bps terhadap NIM di tahun 2020," lanjutnya.

Di sisi lain, walau NIM perbankan di Indonesia menurun, realisasi tersebut masih jauh lebih tinggi dibandingkan pencapaian negara Asean lain. Semisal Singapura yang mencatatkan NIM 1,6% per Desember 2018 dan Filipina pada periode kuartal II 2019 membukukan realisasi NIM 3,62%.

Bahkan tiga bank terbesar di Singapura seperti DBS, OCBC dan UOB hingga kuartal II 2019 lalu masih membukukan NIM di kisaran 1,6%-2,1%, jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata NIM perbankan di Tanah Air.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×