kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.286.000   8.000   0,35%
  • USD/IDR 16.753   58,00   0,35%
  • IDX 8.303   27,56   0,33%
  • KOMPAS100 1.157   2,54   0,22%
  • LQ45 846   1,60   0,19%
  • ISSI 286   0,36   0,13%
  • IDX30 445   1,20   0,27%
  • IDXHIDIV20 513   1,13   0,22%
  • IDX80 130   0,32   0,25%
  • IDXV30 138   0,18   0,13%
  • IDXQ30 141   0,18   0,13%

Minat pendirian DPLK masih ada


Selasa, 29 September 2015 / 21:01 WIB
Minat pendirian DPLK masih ada


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Minat perusahaan asuransi jiwa dan perbankan untuk ikut meramaikan industri dana pensiun lembaga keuangan (DPLK) rupanya masih ada. Setidaknya ada tiga perusahaan yang menunjukkan keseriusannya.

Meksi tidak menyebut identitasnya, namun Wakil Ketua Perkumpulan DPLK Nur Hasan Kurniawan bilang minat untuk menjadi pemain baru berasal dari dua perusahaan asuransi jiwa dan satu perbankan. "Ada yang perusahaan joint venture juga," katanya, Selasa (29/9).

Namun ketiga perusahaan ini statusnya masih berkonsultasi dengan pihak asosiasi. Sehingga belum bisa dipastikan kapan rencana tersebut bakal direalisasikan.

Saat ini sendiri, ada 25 pengelola DPLK di dalam negeri. Terdiri dari 17 DPLK dari perusahaan asuransi jiwa dan sisanya perbankan.

Untuk masuk ke bisnis DPLK ia mengakui sejumlah perusahaan masih terkendala dengan pasar yang masih belum banyak teredukasi soal pentingnya dana pensiun. Hal ini kerap jadi alasan untuk mengurungkan niat terjun ke bisnis ini. "Di awal memang peserta masih sedikit jadi belum bisa untung," ungkap dia.

Padahal potensi pasar sendiri diakui masih sangat besar. Pasalnya baru sekitar 5% dari 120 juta orang pekerja saat ini yang sudah memiliki program pensiun.

Dengan potensi yang besar ini, Perkumpulan DPLK menilai aset kelolaan industri di 2020 nanti bisa mencapai Rp 120 triliun. Syaratnya, semua pekerja sudah memiliki program pensiun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×