kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Minggu depan, pemegang saham Bank Muamalat buka-bukaan soal calon investor


Rabu, 18 April 2018 / 19:05 WIB
Minggu depan, pemegang saham Bank Muamalat buka-bukaan soal calon investor
ILUSTRASI. Teller Menghitung Uang di Bank Muamalat


Reporter: Yoliawan H | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Muamalat Tbk (Muamalat) masih berupaya untuk melakukan aksi korporasi mereka guna memperkuat permodalan dan memenuhi ketentuan kesehatan bank sesuai arahan regulator. Skema yang akan di ambil yakni melalui rights issue oleh investor strategic.

Sejak pertengahan 2017 aksi ini sudah direncanakan, Muamalat pun menemukan investor PT Minna Padi Investama yang siap menjadi pembeli siaga rights issue Muamalat. Namun, Minna Padi batal menjadi pembeli siaga karena tidak mampu memenuhi kewajibannya sebelum tenggat waktu yang ditentukan sesuai kesepakatan.

Hingga saat ini pun, investor tak kunjung datang, sedangkan perseroan memerlukan dana segar secepatnya agar dapat sehat dan tumbuh secara bisnis.

Ditemui saat acara Karim Award 2018, Direktur Utama Bank Muamalat, Achmad Permana menjelaskan, sudah ada banyak investor yang ingin masuk namun pihaknya masih mencari investor yang tepat.

“Minggu depan, pemegang saham pengendali akan datang dan mereka akan berbicara terkait timeline dan investor yang akan masuk,” jelas Achmad Permana, Rabu (18/4).

Menurutnya, saat ini pihaknya tidak dapat memberikan banyak keterangan terkait investor yang akan masuk, yang pasti proses right issue masih akan terus berlangsung.

Sekadar informasi, berdasarkan laporan keuangan bank per kuartal IV 2017, aset Muamalat tumbuh 10,59% year on year (yoy) menjadi Rp 61,70 triliun, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) naik menjadi 13,62% dari tahun sebelumnya sebesar 12,74%.

Namun, dari sisi rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) naik menjadi 4,43% dari tahun lalu sebesar 3,83%. Pun, laba ikut tergerus 67,55% menjadi Rp 26,12 miliar dari tahun lalu sebesar Rp 80,51 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×