kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Mitigasi Risiko, Bank Mandiri Akan Berhati-Hati Salurkan Kredit Ke Sektor-Sektor Ini


Selasa, 28 November 2023 / 05:10 WIB
Mitigasi Risiko, Bank Mandiri Akan Berhati-Hati Salurkan Kredit Ke Sektor-Sektor Ini
ILUSTRASI. Salah satu cara mitigasi risiko Bank Mandiri adalah dengan semakin selektif dalam menyalurkan kredit.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencermati era suku bunga tinggi dan ketidakpastian ekonomi global dan geopolitik akan membuat bank mengencangkan mitigasi risiko. Salah satu cara mitigasi risiko adalah dengan semakin selektif dalam menyalurkan kredit ke sektor-sektor tertentu.

Direktur Manajemen Risiko Ahmad Siddik Badruddin membeberkan sejumlah sektor yang ke depan memiliki sensitivitas tinggi untuk jatuh menjadi kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) salah satunya terkait dengan fluktuasi dari-harga komoditas.

"Kami bersama dengan Chief Economist terus melakukan analisis sensitivitas dan stress test pada semua portofolio kredit kami, salah satunya dengan analisis forecasting untuk harga-harga komoditas ke depannya dan bagaimana global supply dan demand-nya," kata Siddik dalam Public Expose Bank Mandiri, Senin (27/11).

Baca Juga: Bukukan Laba Rp 39 Triliun pada Kuartal III-2023, Simak Rekomendasi Saham BMRI

Selanjutnya Siddik menyebut sektor yang memiliki sensitivitas adalah Industri sektor yang berhubungan serta terkena dampak dari geopolitik dengan krisis  di Gaza, Palestina, yakni supply dan demand dari sektor minyak yang dapat dapat berpengaruh kepada harga minyak dunia.

"Kami melakukan mitigasi pada sejumlah sektor yang demand dari produk mereka diekspor ke negara yang pertumbuhan ekonominya terdampak dari geopolitik atau macroeconomy environment," jelas Siddik.

Sementara itu terkait dengan risiko, Siddik menyebut strategi mitigasi risiko tahun ini dan tahun depan masih dalam frame work yang sama. Dia bilang, semua pertumbuhan kredit harus diarahkan ke sektor yang prospektif.

Baca Juga: Kualitas Aset Dorong Pertumbuhan Bank Mandiri (BMRI), Intip Rekomendasi Sahamnya

Adapun terkait rasio kredit bermasalah (NPL), Siddik memproyeksikan rasio NPL Bank Mandiri stabil di tahun 2024 di kisaran 1% hingga 1,3%. Prediksi ini dengan asumsi pertumbuhan kredit yang sama seperti tahun 2023 yakni di kisaran 10%-12% YoY. 

Tercatat, posisi rasio NPL Bank Mandiri secara bank only melandai ke level 1,36% per September 2023, dari sebelumnya di level 2,26% pada periode yang sama tahun lalu. 

Bank Mandiri juga telah membentuk pencadangan yang memadai hingga September 2023. NPL coverage ratio bank only mencapai 339,34%, meningkat dari posisi September 2022 yang sebesar 292,28%. 

Baca Juga: DPK Perbankan Melambat, Cermati Strategi Bank Berebut Dana Nasabah

Sementara untuk restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 Bank Mandiri makin melandai menjadi Rp23,8 triliun per September 2023, dibandingkan posisi tahun lalu yang sebesar Rp 45,6 triliun. Jumlah tersebut menurun 47,81% secara tahunan. 

Penurunan tersebut didorong oleh pelunasan dan pembayaran cicilan debitur, dan bisnis para debitur yang sudah kembali normal.  

“Berkat disiplin dalam mengimplementasikan manajemen risiko, biaya kredit atau cost of credit Bank Mandiri secara bank only pun berhasil ditekan menjadi 0,73% per September 2023. Jauh lebih baik bila dibandingkan periode setahun sebelumnya 1,30%,” kata dia.

Ke depan, Siddik menyebut Bank Mandiri akan menyalurkan kredit ke sektor-sektor industri potensial dan sektor bisnis yang masih tumbuh positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×