Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai, tingkat permodalan perbankan Indonesia saat ini menunjukkan perkembangan yang cukup baik untuk mendukung rencana ekspansi dan buffer risiko.
Berdasarkan data OJK, rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) industri perbankan meningkat, yaitu dari 18,59% pada akhir tahun lalu menjadi 19,51% pada paruh pertama tahun ini.
Tidak hanya itu, Muliaman D Hadad, Ketua Dewan Komisioner OJK mengatakan, rasio modal inti (Tier I) pada periode yang sama juga tercatat naik menjadi 17,79%.
"Ini menunjukkan perkembangan yang cukup baik untuk mendukung rencana ekspansi perbankan,” ujarnya pada Indonesia Banking Expo, Kamis (28/8).
Pertumbuhan dana pihak ketiga sampai dengan Juni 2014 mencapai 4,44% (year to date) atau 13,46% (year on year), dengan rasio simpanan terhadap kredit (loan to deposit ratio/LDR) pada level 90,25%.
"Pencapaian ini menurut penilaian kami masih dalam batas yang tolerable (bisa ditoleransikan) sesuai dengan kemampuan dan target setiap bank,” terang dia.
Meski demikian, Muliaman mengakui, terjadi perlambatan pertumbuhan bisnis perbankan. Ditambah lagi, kondisi likuiditas relatif ketat. Namun, sambung dia, hal ini dapat dimaklumi, mengingat ada tantangan faktor eksternal dan konsolidasi internal untuk menjaga ketahanan perbankan yang mempengaruhi kinerja perbankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News