kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Modalku salurkan pinjaman Rp 21,8 triliun kepada UMKM di kawasan Asia Tenggara


Minggu, 14 Februari 2021 / 13:11 WIB
Modalku salurkan pinjaman Rp 21,8 triliun kepada UMKM di kawasan Asia Tenggara
ILUSTRASI. Aplikasi Modalku


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending Modalku terus menjalankan bisnis pinjam meminjam saat pandemi. Hingga saat ini, Modalku sudah menyalurkan menyalurkan pinjaman usaha sekitar Rp 21,8 triliun kepada lebih dari 3,7 juta transaksi pinjaman di kawasan Asia Tenggara.

Modalku melayani pinjam meminjam di Indonesia, Malaysia, dan Singapura kepada para pelaku UMKM. Peminjam bisa mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa jaminan hingga Rp 2 miliar yang didanai oleh pendana platform melalui pasar digital.

Guna memperluas pinjaman, Modalku mulai menjalankan bisnis pinjam meminjam kepada UMKM dan start up di Thailand. Sama halnya dengan Singapura dan Malaysia, Modalku juga masuk ke Thailand sebagai Funding Societies.

Baca Juga: Berkaca ke Tiktok Cash, hati-hati pada aplikasi yang janjikan uang ke penggunanya

Ekspansi ke negeri gajah putih itu ditandai dengan oleh penerimaan lisensi crowdfunding pinjaman oleh Securities and Exchange Commission (SEC), badan regulator keuangan Thailand. Dengan izin tersebut, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan startup Thailand dapat menggunakan layanan Funding Societies Thailand. Guna mendapatkan pinjaman usaha, baik dari pendana individu maupun institusi.

Funding Societies Thailand berkomitmen untuk menyediakan akses terhadap modal usaha bagi para pelaku usaha serta alternatif investasi yang menarik bagi para pendana. Apalagi lebih dari 50% dari 3 juta UMKM di Thailand terhambat oleh sulitnya memperoleh pinjaman usaha, khususnya pinjaman modal usaha jangka pendek. Institusi keuangan konvensional lebih fokus ke pinjaman jangka panjang atau pinjaman dengan agunan.

“UMKM berkontribusi terhadap 40% dari PDB Thailand, tetapi segmen ini menghadapi banyak tantangan saat berusaha mengakses pinjaman dari institusi konvensional, mulai dari kurangnya aset untuk jaminan, persyaratan dokumen yang sulit, serta proses persetujuan yang panjang. Dengan teknologi, Funding Societies menawarkan UMKM cara baru untuk mendapatkan pinjaman usaha yang cepat, terjangkau, dan simple,” ujar Varun Bhandari, Country Head Funding Societies Thailand, dalam keterangan tertulis.

Baca Juga: Makin meningkat, Akseleran salurkan pinjaman ke UMKM Rp 105 miliar per Januari 2021

Di sisi lain, pendana di Thailand memperoleh kesempatan untuk memperluas instrumen alternatif investasi yang mereka miliki serta menghasilkan tingkat bunga yang menarik sambil memberdayakan usaha lokal. Di Thailand, Funding Societies akan menyediakan berbagai opsi pinjaman tanpa persyaratan agunan untuk membantu UMKM melakukan ekspansi bisnis, memperoleh modal usaha, atau membiayai proyek.

Selanjutnya: Layanan paylater jadi solusi pengelolaan keuangan di masa pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×