kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Monk’s Hill Ventures Pimpin Pendanaan untuk CrediBook Senilai Rp 116 Miliar


Selasa, 05 April 2022 / 09:30 WIB
Monk’s Hill Ventures Pimpin Pendanaan untuk CrediBook Senilai Rp 116 Miliar
ILUSTRASI. Kurir mengantarkan pesanan dari toko grosir online berbasis web CrediMart oleh CrediBook. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Monk’s Hill Ventures telah memimpin pendanaan untuk CrediBook melalui pendanaan Seri A sebesar US$ 8,1 juta, atau setara Rp 116 miliar. Pendanaan tersebut juga ada partisipasi dari beberapa Investor terdahulu, yaitu Insignia Ventures Partners dan Wavemaker Partners. 

Rencananya, CrediBook akan menggunakan pendanaan Seri A ini untuk ekspansi nasional, pengembangan teknologi, perekrutan karyawan, serta ekspansi layanan grosir digital, CrediMart, melalui penambahan kategori produk dan kemitraan dengan toko grosir konvensional, serta perluasan area operasional.

Partner Monk’s Hill Ventures Susli Lie menyebutkan selama dua tahun terakhir, pihaknya telah mengamati komitmen tim CrediBook yang bekerja untuk mendigitalisasi grosir secara komprehensif. Mengingat, proses pengadaan barang grosir dan ritel masih dilakukan secara manual dan sangat membutuhkan digitalisasi. 

“Potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia sangat besar dengan lebih dari 65 juta pelaku usaha sebagai target pengguna. CrediBook telah mengidentifikasi masalah yang perlu diselesaikan, yaitu efisiensi operasional (aplikasi pembukuan digital dan grosir digital), akses pembiayaan, dan dorongan ekspansi bagi pelaku grosir ke pelanggan ritel yang lebih besar,” ujar Susli dalam keterangan resminya, Selasa (5/4).

Baca Juga: Lewat CrediMart, omzet pelaku usaha toko grosir naik 50% per hari

Sejak peluncurannya pada dua tahun lalu, aplikasi pembukuan CrediBook telah mencatat sebanyak 12 juta transaksi pengguna yang sebagian besarnya adalah pelaku usaha di segmen grosir.

CEO & Co-Founder CrediBook Gabriel Frans mengungkapkan CrediBook akan fokus memberikan solusi atas masalah operasional yang dihadapi pelaku grosir sekaligus menggarap potensi besar di segmen grosir melalui CrediMart.

“Di Indonesia terdapat sekitar 200.000 usaha grosir yang melayani 65 juta ritel dan berkontribusi lebih dari 60% Produk Domestik Bruto (PDB). Lebih dari itu, berdasarkan aktivitas UMKM non-pertanian, estimasi besarnya pasar tersebut mencapai US$ 260 miliar. Angka ini sangat besar, sehingga CrediBook menggarap potensi tersebut melalui peluncuran layanan grosir digital, CrediMart, pada September 2021 lalu,” ujar Gabriel. 

Sejak diluncurkan, Gabriel menyebutkan CrediMart telah menggaet sekitar 60.000 pelaku grosir dan ritel serta mencatat pertumbuhan pendapatan hingga 7 kali lipat yang berarti meningkatkan 50% penjualan harian rekan grosir, serta meningkatkan unique retail customers hingga 56%. 

Baca Juga: Transaksi online sentuh Rp 23 triliun, CrediBook luncurkan 2 layanan baru

Saat ini CrediMart beroperasi di lebih dari 40 kota, menyediakan beragam produk dari pelaku grosir, mulai dari kebutuhan sehari-sehari, obat-obatan terbuka, alat tulis dan perlengkapan kantor, hingga bahan bangunan. 

Sebelumnya, pada bulan Januari 2021 CrediBook menerima pendanaan Pra Seri A sebesar US$ 1,5 juta dollar AS dari Wavemaker Partners, Alpha JWC Ventures, and Insignia Ventures Partners pada Januari 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×