Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT ICRA Indonesia, lembaga pemeringkat, menegaskan peringkat A- (A minus) dengan prospek stabil untuk obligasi dan medium term notes (MTN) yang diterbitkan oleh PT Sinar Mas Multifinance. Obligasi dan MTN itu bernilai masing-masing Rp 500 miliar dan Rp 800 miliar.
Peringkat ini mengindikasikan tingkat keamanan cukup dalam hal pembayaran kewajiban-kewajiban Sinar Mas Multifinance secara tepat waktu dan instrumen yang diperingkat memiliki risiko kredit rendah. Peringkat ini juga mempertimbangkan dukungan yang terus diberikan oleh induk usaha, yaitu PT Sinar Mas Multi Artha dan PT Bank Sinarmas.
“Dukungan ini memungkinkan Sinar Mas Multifinance memiliki fleksibilitas pendanaan, cakupan pasar yang luas dan permodalan yang baik, di mana yang terakhir merupakan faktor positif lainnya yang mendukung pemeringkatan,” ujar Kreshna D Armand, Analis ICRA.
Faktor-faktor di atas secara parsial diimbangi oleh tingkat profitabilitas yang rendah karena tingginya biaya operasional dan pertumbuhan kredit yang lemah. Selain itu, kualitas aset juga menurun sebagai konsekuensi dari fokus perusahaan pada pembiayaan kendaraan bekas, segmen yang memiliki risiko kredit yang lebih tinggi.
Peringkat ini, sambung dia, berpotensi naik apabila Sinar Mas Multifinance bisa terus mengembangkan bisnisnya sesuai rencana, dan dalam waktu yang sama memperbaiki profitabilitas dan kualitas asetnya. Sebaliknya, penurunan profitabilitas dan kualitas aset lebih jauh akan mengakibatkan tekanan peringkat ini. Ini juga berlaku kalau perseroan terpapar risiko pembiayaan kembali untuk MTN yang jatuh tempo tahun depan.
Asal tahu saja, sampai kuartal ketiga tahun ini, Sinar Mas Multifinance menyalurkan pembiayaan Rp 1,9 triliun. Sebanyak 61,1% dari total pembiayaan mengalir ke bisnis anjak piutang, 34,1% untuk pembiayaan konsumen dan 4,8% untuk sewa pembiayaan. Adapun, total aset sebesar Rp 5,4 triliun. Pada periode yang sama, perseroan mengantongi pendapatan sebesar Rp 519,3 miliar dengan laba Rp 26,6 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News