Reporter: Fransiska Firlana |
JAKARTA. Pelaku pembiayaan alat berat perlu menangkap peluang bisnis baru tahun depan. Selain membiayai unit alat berat, pelaku pembiayaan perlu mempertimbangkan untuk membiayai sparepart alat berat.
Ketua Umum Persatuan Agen Tunggal Alat-alat Berat Indonesia (PAABI) Hendrik K. Hadiwinata mengatakan, sejauh ini menurutnya belum ada perusahaan pembiayaan yang melirik bisnis ini. "Padahal potensi pembiayaan sparepart ini cukup besar, " ujarnya di sela acara Pertemuan Anggotan dan Apresiasi APPI, Rabu (1/12).
Hendrik bilang, penjualan alat berat tahun depan diproyeksikan bisa mencapai Rp 35 triliun. Sementara penjualan sparepartnya sendiri diperkirakan bisa capai Rp 15 triliun. Tahun 2010 diperkirakan bisa mencapai Rp 10 triliun hingga Rp 11 triliun.
"Sekarang tinggal bagaimana mengemas bisnis sparepart ini. Karena kalau unit alat beratnya sendiri setelah sebulan atau dua bulan unitnya masih ada sedangkan sparepart ini bila dipakai hilang. Harusnya ini bisa menjadi peluang bagi multifinance untuk mengembangkan bisnis sparepart," paparnya.
Hendrik memperkirakan penjualan alat berat melalui kredit multifinance bisa melebihi 50% dari total penjualan alat berat. "Tahun ini, pembelian alat berat secara kredit sebesar 50% dari total pembelian. Kalau dicampur dengan pembelian dari bank dan lembaga lain mencapai 90%," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News