kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.774   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.460   -19,91   -0,27%
  • KOMPAS100 1.153   -1,43   -0,12%
  • LQ45 914   0,41   0,05%
  • ISSI 225   -1,12   -0,49%
  • IDX30 472   0,95   0,20%
  • IDXHIDIV20 569   1,36   0,24%
  • IDX80 132   0,02   0,01%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,24   0,16%

Multifinance semakin tertarik berkolaborasi dengan fintech


Minggu, 16 Juni 2019 / 17:20 WIB
Multifinance semakin tertarik berkolaborasi dengan fintech


Reporter: Ahmad Ghifari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan pembiayaan atau multifinance tahun ini semakin banyak yang melirik fintech demi menggenjot penyaluran pembiayaan.

Direktur Mandiri Tunas Finance (MTF) Harjanto Tjitohardjojo menargetkan, tahun ini akan menambah dua fintech lagi. Sedangkan dua fintech yang telah bekerjasama dengan MTF sebelumnya yaitu Koinworks dan Amartha.

“Untuk Akseleran bulan depan kita targetkan. Bulan depan rencana MTF akan MOU dengan Akselaran sementara Kredit Pro masih dalam penjajakan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Sabtu (15/6).

Jika rencana kerja sama dengan Akseleran dan Kredit Pro ini terleasasikan, berarti akan ada empat fintech yang bekerjasama dengan MTF tahun ini.

Sampai dengan bulan Mei, MTF telah menyalurkan kredit sebesar Rp 100 miliar kepada dua platform fintech mereka yaitu Koinworks dan Amartha.

MTF menargetkan tahun ini outstanding ke fintech sebesar Rp 150 miliar. Jumlah tersebut meningkat signifikan dibandingkan realisasi tahun lalu yaitu sebesar Rp 70 miliar.

“Kami optimistis mencapai target itu. Selain menambah dua fintech, tahun ini kami melihat peluang pembiayaan masih besar dan secara kualitas secara kredit juga sangat baik,”katanya.

Pemain lainnya, PT BCA Finance tahun ini telah melakukan kerjasama dengan Vospay. Kerjasama ini merupakan pertama kalinya BCA Finance dengan pemain fintech.

“Kerja sama dengan Vospay telah berjalan beberapa bulan ini. Vospay itu kartu kredit virtual yang juga telah bekerjasama dengan beberapa e commerce Blibli dan Lotte online. Nantinya masyarakat yang beli barang bisa rubah menjadi angsuran yang dibiayai lewat BCA Finance,”Ujar Roni Haslim selaku Direktur Utama BCA Finance, Minggu (16/06).

Berbicara soal target, Roni mengaku tidak ada target yang spesifik, karena kerja sama dengan Vospay ini masih terbilang baru yang sifatnya masih prototyping. Namun, sejauh ini outsandingnya sudah mencapai sekitar Rp 300 juta.

Roni juga menjelaskan alasannya menggandeng Vospay salah satunya untuk menggenjot penyaluran pembiayaan. Selain itu, melihat model bisnis dari Vospay selaras dengan pemikiran BCA Finance dan adanya kecocokan dengan tim Vospay.

Sementara itu, PT Buana Finance merencanakan akan menggandeng fintech untuk pertama kalinya di tahun depan. Saat ini, Buana finance belum memutuskan dengan pihak mana nantinya yang akan diajak kerja sama.

“Saat ini masih dalam tahap kajian. Belum diputuskan dengan pihak yang mana. Kerja sama ini nantinya untuk diversifikasi market dan produk. Kemungkinan mulai tahun depan,”Ungkap Ted Suyani selaku Corporate Secretary, kepada Kontan.co.id, Sabtu (15/6).

PT Indosurya Inti Finance atau Indosurya Finance tahun ini telah menambah dua pemain fintech lagi untuk memuluskan penyaluran kredit ke fintech yang menyediakan pembiayaan produktif. Dua pemain fintech yang telah sepakat yaitu Akseleran dan Vospay.

“Tahun ini menambah dua pemain fintech yang baru yaitu Akseleran dan Vospay. Mereka kami pilih untuk kerja sama karena dilihat dari kriteria penilaian,” ujar Managing Director Indosurya Finance Mulyadi Tjung, kepada Kontan.co.id, Minggu (16/06).

Saat ini Indosurya Finance sedang fokus dengan menyalurkan kredit pada semester dua tahun ini setelah melakukan penjajakan ulang dengan perusahaan fintech.

Asal tahu saja, tahun lalu Indosurya Finance mencatatkan outstanding sebesar Rp 10 miliar kepada empat pemain fintech yaitu Investree, Modalku, Mekar.id, dan Amartha.

Hingga saat ini, Indosurya Finance telah menggandeng enam perusahaan fintech. “Target outstanding ke fintech tahun ini masih kita piloting. Kita targetnya pencairan karena loannya relatif pendek,” katanya.

Kerja sama dengan fintech telah diizinkan dengan ditetapkannya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 35/POJK.05/2018, tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan, bahwa bentuk kerja sama keduanya melalui pembiayaan penerusan (channeling) atau pembiayaan bersama (joint financing)

Dalam Channeling, platform fintech hanya bertindak sebagai pengelola dana dan memperoleh imbal hasil dari pengelolaan tersebut.

Sementara untuk join financing, perusahaan multifinance dapat melakukannya apabila mendapatkan sumber dana dari perusahaan lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×