Reporter: Fitri Nur Arifenie, Ruisa Khoiriyah, Herry Prasetyo | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Kementerian Badan Usaha Milik Negara [BUMN] memberikan izin kepada PT Bank BNI untuk melakukan rights issue terlebih dahulu ketimbang PT Bank Mandiri. Rencananya, BNI akan melakukan rights issue pada kuartal keempat sedangkan Mandiri akan menyusul pada tahun depan. Menurut Menteri BUMN Mustafa Abubakar, alasan urgensi rights issue tersebut karena Bank BNI lebih membutuhkan modal kerja.
"Siapa yang lebih dulu maju, kami sudah bersepakat, kesempatan pertama adalah Bank BNI. Mandiri akan menyusul pada tahun depan. Faktor kesehatan bank termasuk alasannya," kata Mustafa.
Mustafa meminta kepada BNI untuk menyelesaikan audit buku September 2010 pada 15 Oktober 2010. Mustafa bilang, BNI harus memenuhi batas akhir yang sudah ditentukan oleh Kementrian. "Ini adalah momentum yang harus dipenuhi, dan pak Gatot [Direktur Utama BNI] sudah menandatangani kesepakatan dengan saya," lanjut Mustafa.
Berdasarkan kajian analisis, Mustafa mengungkapkan tidak akan sehat apabila dua bank yang sama secara head to head berkompetisi. Karena kedua bank tersebut memiliki market pasar yang cukup besar. "Dua bank ini mencapai target raupan dana sebesar Rp 20 triliun hingga Rp 25 triliun," kata Mustafa.
Untuk saham yang dilepas, Mustafa mengatakan pemerintah masih menjadi minoritas. Minimum jumlah saham yang akan dilepas adalah 40% dan pemerintah masih menguasai 60% saham. Sedangkan untuk target investornya, Mustafa mengharapkan 55% merupakan investor dalam negeri dan 45% merupakan investor luar negeri. "Dengan catatan, investor dalam negeri mampu menyerap," kata Mustafa.
Direktur Utama BNI, Gatot Suwondo mengaku siap dan bisa menyelesaikan sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh Kementrian BUMN. Jika memperhitungkan waktu dan ketentuan, paling cepat rights issue BNI akan dilakukan pada Desember 2010. "Kita kan sudah menyiapkan ini sejak lama. Tidak ada masalah dengan tahun buku Desember," kata Gatot.
Menurut Gatot, BNI memang sangat mendesak untuk melakukan rights issue. Ia mengungkapkan setiap pinjaman yang akan dikucurkan sebesar Rp 1 triliun, CAR BNI akan turun sebesar 0,20%.
Sementara itu, Direktur Utama Mandiri, Zulkifli Zaini legowo atas keputusan kementrian ini. Zulkifli berujar, Mandiri mengalah untuk BNI. Meski begitu, Mandiri masih terus akan melakukan persiapan-persiapan untuk rights issue Mandiri pada tahun depan. Sayang, Zulkifli menolak mengatakan secara pasti kapan pelaksanaan tahun depan tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News